Sentimen
Positif (98%)
17 Agu 2024 : 14.54
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Lenteng Agung

Partai Terkait

PSI Bela Gibran Usai Megawati Bicara Pemaksaan Pilih Pemimpin Belum Mumpuni

17 Agu 2024 : 14.54 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

PSI Bela Gibran Usai Megawati Bicara Pemaksaan Pilih Pemimpin Belum Mumpuni
Jakarta -

Ketua DPP PSI Cheryl Tanzil menanggapi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta agar rakyat tidak dipaksa memilih pemimpin yang belum mumpuni. Cheryl yakin pernyataan Megawati itu tidak ditujukan kepada Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka.

"Kalau Mas Gibran jelas mumpuni. Dalam debat-debat capres kemarin kan juga unggul dan menguasai panggung. Lalu program-programnya juga bisa dengan bernas dia jelaskan. Jadi saya rasa Ibu Mega bukan tujukan ke Mas Gibran," kata Cheryl kepada wartawan, Sabtu (17/8/2024).

Meski begitu, Cheryl mengaku setuju dengan pernyataan Megawati. Menurutnya, calon pemimpin jangan maju jika belum mumpuni.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya ada mekanisme kalau maju pilkada jalur partai, maka wajib mengumpulkan dukungan kursi partai di parlemen. Lalu kalau maju independen wajib mengumpulkan sekian KTP," ujarnya.

Cheryl menyampaikan setiap partai akan melakukan seleksi untuk mengusung calon pemimpin baik di Pilkada maupun Pilpres. Cheryl meyakini setiap partai tidak akan mengusung sosok yang belum mumpuni.

"Ini ujian awal apakah calon pemimpin mumpuni atau tidak. Kalau dari jalur partai, seleksi pasti dijalankan dengan cermat sebelum sebuah partai mau mendukung calon," ujarnya.

"Dari persyaratan di atas saja yang tidak mumpuni pasti tidak ada partai yang mau dukung," imbuh dia.

Megawati sebelumnya menyinggung soal pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia. Megawati meminta agar rakyat dibiarkan memilih, bukan dipaksa mencari pemimpin yang belum mumpuni.

Hal tersebut disampaikan Megawati dalam amanatnya saat memimpin upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

Presiden RI ke-5 itu menekankan pemilu sejatinya merupakan hak rakyat dengan sukarela untuk memilih pemimpinnya. Dia kemudian menyoroti adanya pemaksaan kepada rakyat dalam pemilihan umum.

"Berilah hak rakyat untuk dapat mencari pemimpinnya yang benar-benar itu bagi mereka adalah pemimpin yang sejati," ucap Megawati.

"Bukan mencari atau dipaksakan untuk mencari pemimpin yang pada kenyataannya belum mempunyai kader sebagai pemimpin yang mumpuni," tambahnya.

(amw/fca)

Sentimen: positif (98.1%)