Sentimen
Positif (66%)
16 Agu 2024 : 14.13
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Diponegoro

Kab/Kota: Semarang

Tokoh Terkait

Menkes Budi: Hentikan Perundungan di Profesi Kedokteran Demi Keselamatan Nyawa

16 Agu 2024 : 21.13 Views 3

abadikini.com abadikini.com Jenis Media: News

Menkes Budi: Hentikan Perundungan di Profesi Kedokteran Demi Keselamatan Nyawa

Abadikini.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, menyerukan penghentian segala bentuk perundungan, khususnya di lingkungan profesi dokter. Ia menekankan bahwa praktik tak etis tersebut telah terbukti membawa dampak buruk yang bahkan bisa mengancam nyawa seseorang.

“Dalam kesempatan ini, saya mengajak seluruh sektor untuk menghentikan kebiasaan buruk ini. Perundungan berdampak negatif pada profesi yang sangat mulia seperti kedokteran. Bayangkan jika para dokter sejak muda sudah dididik dengan cara yang penuh tekanan,” ujar Budi saat berbicara di Jakarta pada Kamis (15/8/2024).

Budi menekankan bahwa ada banyak cara yang lebih bijak dan manusiawi untuk membentuk tenaga medis yang tangguh tanpa harus melalui perundungan atau kekerasan.

“Ada banyak metode pendidikan yang bisa digunakan untuk menciptakan manusia-manusia tangguh. Ini tidak hanya berlaku di bidang kedokteran, tetapi juga di TNI, Polri, pilot, dan profesi lainnya yang membutuhkan ketangguhan mental tanpa perlu bully, depresi, atau dorongan untuk bunuh diri,” tambahnya.

Seruan Menkes ini merespons kasus kematian tragis seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, yang diduga bunuh diri akibat mengalami perundungan.

“Kami pernah melakukan screening mental terhadap para peserta PPDS, dan hasilnya menunjukkan bahwa banyak dari mereka memiliki keinginan untuk bunuh diri,” ungkap Budi dengan penuh keprihatinan.

Dengan pernyataan ini, Menkes Budi Gunadi Sadikin berharap agar semua pihak dapat bersama-sama menghentikan praktik perundungan demi menjaga keselamatan jiwa dan mental para calon dokter di Indonesia.

Sentimen: positif (66.6%)