JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri meminta semua kader partainya bergerak turun ke masyarakat serta menjaga kedisiplinan dan soliditas.

Megawati mengatakan itu saat memberikan arahan tertutup dalam rapat koordinasi dengan Badan Saksi Pusat Nasional (BSPN) dan Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Selasa (13/8/2024).

Ini terjadi sehari sebelum Megawati mengumumkan calon kepala daerah (Cakada) gelombang pertama, pada Rabu (14/8/2024) besok.

"Disiplin, solid, kolektif dan menjaga nama Partai," kata Megawati dalam keterangannya, Selasa.

Baca juga: Megawati Terkejut Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Singgung soal Kedaulatan Partai

Presiden Kelima RI ini juga meminta seluruh kader partai banteng moncong putih membangun ikatan atau bonding dengan turun ke masyarakat serta menyerap aspirasi mereka.

"Disiplin setiap hari, setiap hari, setiap hari," sebutnya.

"Saya selalu menyampaikan instruksi ini. Kerja, turun ke bawah. Bangun bonding dengan rakyat. Yakinkan rakyat," tegas Megawati.

Megawati menekankan, PDI-P sangat serius menghadapi Pilkada serentak 2024.

Tidak hanya memberi arahan, Megawati juga melakukan tanya jawab dengan peserta rapat dan menanyakan kesiapan mereka menghadapi Pilkada.

Usai tanya jawab, Megawati menutup dengan sebuah pernyataan dan pertanyaan.

"Kalian harus selalu turun ke bawah, bonding dan memenangkan Pilkada. Sanggup?" tanya Megawati.

"Sanggup," jawab peserta rapat secara kompak.

"Dengarkan apa yang menjadi aspirasi rakyat," tutup Megawati.

Baca juga: Hasto Ungkap Kemungkinan Megawati Hadiri Upacara HUT RI di Sekolah Partai PDI-P

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang turut mendengarkan arahan menjelaskan maksud Megawati.

Menurutnya, arahan itu menekankan bahwa kunci kemenangan Pilkada adalah menyatu dengan rakyat.

"Arahan Ibu Megawati tadi menekankan kunci kemenangan Pilkada dengan menyatu dengan rakyat. PDI Perjuangan adalah partai pelopor dengan rekam jejak sejarah dari PNI yang telah berjuang jauh sebelum Indonesia Merdeka," kata Hasto.

"Karena itulah, meskipun berbagai tekanan dan intimidasi sering menghadang, jangan pernah takut. Sebab ketakutan adalah ilusi. Terus bergerak, wujudkan Pilkada sebagai momentum hadirnya pemimpin rakyat yang mumpuni," katanya lagi.