Sentimen
Positif (100%)
11 Agu 2024 : 09.01
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

PAN Senang Jika PKS Gabung KIM, Cawagub RK Bakal Diputus Kolektif Kolegial

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

11 Agu 2024 : 09.01
PAN Senang Jika PKS Gabung KIM, Cawagub RK Bakal Diputus Kolektif Kolegial
Jakarta -

PKS membuka opsi untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam Pilgub Jakarta 2024. PAN, salah satu partai di KIM, mengaku senang jika PKS benar bergabung dalam koalisi besar tersebut.

"PAN senang bila PKS bergabung dengan koalisi besar bersama PAN, Golkar, Demokrat, dan lain-lain," kata Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi, saat dihubungi, Sabtu (10/8/2024).

Viva mengatakan kehadiran PKS dalam KIM nantinya bisa memperkuat koalisi. PKS selaku partai pemenang pemilu di Jakarta akan mempertebal peluang kemenangan pasangan calon yang diusung KIM dalam Pilgub Jakarta mendatang.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena dengan PKS bergabung bisa menambah basis konstituen partai dan ujung-ujungnya adalah untuk meningkatkan jumlah elektoral partai, jumlah pemilih bisa bertambah. Jadi PAN senang dan bergembira PKS bisa bergabung," ujar Viva.

Partai dalam Koalisi Indonesia Maju diketahui akan mendorong Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilgub Jakarta. Viva mengatakan keputusan sosok calon wakil gubernur pendamping RK nanti juga akan dibahas bersama PKS jika partai tersebut telah resmi bergabung.

"Soal penentuan calon wakil gubernur nanti akan dirapatkan secara kolektif kolegial secara musyawarah mufakat siapa yang akan menjadi calon wakil gubernur DKI mendampingi Ridwan Kamil. Dari bahasanya sudah jelas bahwa itu semuanya mengarah ke seseorang," terang Viva.

PKS Pikir-pikir Tinggalkan Koalisi AMAN

PKS menyatakan masa pikir-pikir untuk duet mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dengan kader PKS Sohibul Iman (AMAN) sudah melewati tenggat waktu. Kini, PKS mulai ancang-ancang opsi kedua untuk bekerja sama dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Jadi keputusan DPP PKS sebelumnya bahwa kita rencana pertama adalah mengusung Bapak Anies-Sohibul Iman dan kerangka kerja kita, itu berlangsung sejak deklarasi 25 Juni sampai 4 Agustus kemarin," kata Jubir PKS Muhammad Kholid di Kantor DPP PKS, Jalan Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2024).

"Karena sampai 4 Agustus kemarin kursi yang harus dipenuhi 22 kursi belum terpenuhi, bahwa kita DPP PKS memiliki ijtihad opsi-opsi lainnya. Salah satu opsinya adalah kita membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju," sambungnya.

Kholid mengatakan opsi itu telah melalui tahapan kajian hingga akhirnya diputuskan untuk menjadi alternatif jika duet Anies Baswedan-Sohibul Iman tidak terwujud. Anies, kata PKS, telah melewati tenggat waktu untuk mencari rekan koalisi di Pilkada Jakarta hingga 4 Agustus yang ternyata masih belum kunjung ada kepastian.

"Tentu sebagai partai politik, ketika kita belum memenuhi kursi tadi, kandidat yang kita usung tidak bisa berlayar hingga saat ini. Oleh karena itu, DPP PKS membahas, mengkaji, opsi alternatif ketika opsi pertama ini tidak berjalan," ujarnya.

Senada dengan itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam kesempatan yang sama juga mengatakan dalam musyawarah majelis syuro PKS Ke-11 memutuskan untuk melanjutkan komunikasi dengan pimpinan partai politik. Dia menyebut hal itu sebagai upaya untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

"Oleh karena itu musyawarah majelis syuro yang ke 11 ini mengamanatkan kepada DPP PKS untuk melanjutkan komunikasi yang telah berlangsung, baik kepada pimpinan-pimpinan partai, tokoh-tokoh keumatan sebagai upaya untuk membangun Indonesia yang lebih baik," kata Syaikhu.

(ygs/dhn)

Sentimen: positif (100%)