Sentimen
Positif (64%)
8 Agu 2024 : 18.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Kasus: covid-19

Musim Kemarau Tiba, Para Petani Padi di KBB Pilih Tanam Palawija dan Edamame

9 Agu 2024 : 01.05 Views 2

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

Musim Kemarau Tiba, Para Petani Padi di KBB Pilih Tanam Palawija dan Edamame

JABAR EKSPRES – Sejumlah petani di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memiliki cara sendiri dalam menghadapi musim kemarau yang diprediksi terjadi hingga September 2024.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bandung Barat, sedikitnya 49 desa dari 6 kecamatan di KBB masuk daerah paling rawan terancam kekeringan saat musim kemarau tiba.

Meski begitu, agar tetap beraktifitas, petani di wilayah Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cihampelas memilih beralih menanam kacang edamame.

Saepudin (52) salah satu petani mengatakan, akibat kemarau berkepanjangan ini, air irigasi tidak sampai ke lahan sawah kecuali di musim penghujan. Karena itu, dirinya memilih menanam kacang edamame ketimbang padi dan palawija.

“Jika musim kemarau petani disini yang biasa menanam padi pada beralih ke palawija ada juga ke kacang edamame,” ujar Saepudin kepada wartawan, Kamis (8/8/2024).

Ia menjelaskan, petani di Desa Tanjungwangi menanam kacang edamame sudah dimulai sejak tahun 2018.

“Alhamdulillah di Desa Tanjungwangi mau mencoba pada tahun 2018. Namun pada waktu itu ada kendala Covid jadi tidak ada yang beli,” katanya.

Ia menambahkan, kacang edamame merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang mampu bertahan di cara kemarau seperti saat ini.

“Edamame dalam kondisi kemarau bagus. Bibitnya ga busuk, kadar airnya tidak terlalu kelebihan,” katanya.

Selain mampu bertahan di musim kemarau, dikatakan Saepudin, harga harga jual kacang edamame untuk saat ini terus mengalami kenaikan dan cukup laku di pasaran.

“Dulu pas awal-awal harga jual kacang edamame hanya Rp11.500 per kilogram dan untuk sekarang harga paling murah itu Rp15 ribu bahkan tembus Rp20 ribu per kilogramnya,” katanya.

Masih kata Saepudin, untuk masa tanam dan panen untuk kacang edamame lebih menguntungkan para petani. Pasalnya, dalam satu tahun dapat panen tiga sampai empat kali.

“Kalau padi setahun tiga kali panen. Tetapi ketika bulan Agustus terjadi kemarau tanaman padi hanya bisa panen hanya dua kali dalam setahun,” katanya.

Ia menegaskan, dari sisi pemasaran kacang edamame tidak kekurangan pembeli. Bahkan dengan permintaan yang cukup tinggi dari pembeli belum bisa terpenuhi seluruhnya.

Sentimen: positif (64%)