Sentimen
Positif (99%)
8 Agu 2024 : 09.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Gus dur

Gus dur

Effendy Choirie

Effendy Choirie

PKB Tak Akan Ada tanpa NU, Gus Choi: PBNU Punya Hak Mengevaluasi PKB

8 Agu 2024 : 16.56 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

PKB Tak Akan Ada tanpa NU, Gus Choi: PBNU Punya Hak Mengevaluasi PKB

PIKIRAN RAKYAT - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak akan pernah ada tanpa peranan Presiden ke-4 RI Gus Dur dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Klaim itu datang dari Mantan politikus PKB, Effendy Choirie (Gus Choi).

Dalam pernyataan terbaru, Gus Choi mengatakan bahwa besarnya nama PKB tak lepas dari bantuan dan peran petinggi Nahdliyin.

"Kalau ada partai dari NU, dari kalangan PBNU yang tidak di-support oleh PBNU, apakah bisa ada? Apakah bisa besar? Saya yakin tidak karena faktanya ada partai di luar PKB yang berdiri di lingkungan NU itu menjadi partai gurem. Dahulu ada namanya PKU, PNU," kata dia, di Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024.

Gus Choi mengatakan, pendirian NU dalam bentuk partai politik mulanya didasari oleh perkembangan situasi masyarakat setelah Presiden ke-2 RI H.M. Soeharto dipaksa lengser, hingga reformasi dan demokrasi terbuka.

"Maka, kemudian NU menyambut aspirasi masyarakat NU itu dengan mengeluarkan surat tugas kepada sejumlah pengurus NU untuk mendesain, membuat rumusan-rumusan, dan pokok-pokok pikiran partai yang akan dibentuk ke depan," kata, tegas.

"Maka, surat tugas itu diketuai oleh Ma'ruf Amin, lima orang, kemudian dibantu oleh sembilan orang tim asistensi, di situ kemudian membuat visi dan misi, pokok-pokok atau prinsip-prinsip berpolitik bagi partai yang akan didirikan oleh NU yang kemudian namanya berubah menjadi PKB," tuturnya lagi.

Untuk itu, Gus Choi mengatakan bahwa ikatan PKB dan PBNU saling berkelindan baik secara historis, kultural, hingga aspiratif.

"Kesimpulannya yang mendirikan PKB berarti NU. Dengan demikian, NU atau PBNU punya hak untuk mengevaluasi perjalanan PKB, mengoreksi bukan ikut campur karena memang sejarahnya begitu, atau menata ulang. Di sinilah bedanya Partai Kebangkitan Bangsa dengan partai-partai lain," ujar dia.

Baca Juga: Desak Pemerintah Perketat Aturan, BPKN Bentuk Tim Khusus Dalami Maraknya Pasien Anak Cuci Darah

Wapres Ingin Jadi Juru Damai PKB-PBNU

Wakil Presiden Ma’ruf Amin ingin menjadi juru damai di antara kemelut konflik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sebaliknya, jika dijadikan alat saling berseteru, Ma'ruf sangat menolak.

“Kalau keinginan mereka itu untuk saya dimintai sebagai orang yang bagaimana meng-islahkan, mendamaikan dengan tulus dengan ikhlas, saya sangat bersedia,” ujar Ma'ruf Amin, di D.I. Yogyakarta, Rabu, 7 Agustus 2024.

Ia mengaku ingin jadi penengah dua pihak yang berseteru sebab tugas mendamaikan merupakan bagian dari titah agama. Terutama, dia merasa punya kedekatan dengan kedua Lembaga.

Ma'ruf diketahui merupakan salah satu pendiri PKB, serta pernah aktif menjadi bagian dari PBNU.

“Apalagi saya juga terlibat dulu waktu pendirian (PKB), bahkan Ketua Dewan Syuro pertama itu saya, sebelum Gus Dur, tentu saya punya (kedekatan),” kata dia.

“Tapi kalau hanya nyari 'peluru', untuk menghantam yang satu, hanya minta dari saya tapi digunakan untuk peluru, untuk menghantam yang lain, saya tidak bersedia,” ujarnya, tegas.

Wapres menekankan, pihaknya tidak mau memicu konflik lain atau memperbessar perseteruan yang sudah kadung ada di antara kedua Lembaga.

“Tapi kalau saya dimintai untuk mendamaikan, mereka ingin berdamai mencari solusi, tentu saya sangat siap untuk melakukan itu,” kata dia. ***

Sentimen: positif (99.4%)