Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Batang, Senayan
Tokoh Terkait
Kasus Afif Maulana Berlarut, Orang Tua: Polisi Seakan Mengulur Waktu
Medcom.id Jenis Media: News
Jakarta: Ayah Afif Maulana, Afrinaldi, menyebut polisi seakan mengulur waktu mengusut kematian anaknya. Afrinaldi beserta keluarga menyampaikan keresahannya itu saat melakukan audiensi di Komisi III DPR. "Karena yang saya lihat, saya rasa, kepolisian seakan-akan mengulur untuk mengusut kasus ini," kata Afrinaldi di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024. Afrinaldi mengaku sudah mengajukan saksi ke polisi. Namun, tak kunjung ditindaklanjuti. "Saat saksi sudah kami hadirkan ada dua orang yang melihat, bahkan sampai saat ini belum ditingkatkan kasusnya ke penyidikan," ucap dia. Afrinaldi berharap keadilan. Dia meminta Komisi III DPR mengawal tuntas penanganan kasus kematian anaknya. "Kalau seandainya pelakunya tidak tertangkap, kami enggak akan tenang pak. Saya berharap anak saya dapat keadilan, kematiannya pun jelas kasusnya jelas," ujar dia. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad juga mendesak polisi segera menerbitkan surat ekshumasi atau pembongkaran makam korban. Dasco memastikan lembaga wakil rakyat akan mengawal proses itu. "Polda Sumbar, untuk Polda atau kepolisian menerbitkan surat eksumasi seperti yang diminta keluarga korban. Ini juga tujuannya supaya jangan sampai ada kemudian perkiraan-perkiraan negatif kepada polisi," ujar Dasco. Afif Maulana, siswa SMP berusia 13 tahun ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat, pada Minggu, 9 Juni 2024. Kematian Afif masih menyisakan tanda tanya. Versi pengacara keluarga, Afif Maulana diduga meninggal karena penyiksaan oleh polisi. Sedangkan, versi Polda Sumbar, Afif meregang nyawa usai melompat dari jembatan.
Jakarta: Ayah Afif Maulana, Afrinaldi, menyebut polisi seakan mengulur waktu mengusut kematian anaknya. Afrinaldi beserta keluarga menyampaikan keresahannya itu saat melakukan audiensi di Komisi III DPR."Karena yang saya lihat, saya rasa, kepolisian seakan-akan mengulur untuk mengusut kasus ini," kata Afrinaldi di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.
Afrinaldi mengaku sudah mengajukan saksi ke polisi. Namun, tak kunjung ditindaklanjuti.
"Saat saksi sudah kami hadirkan ada dua orang yang melihat, bahkan sampai saat ini belum ditingkatkan kasusnya ke penyidikan," ucap dia.
Afrinaldi berharap keadilan. Dia meminta Komisi III DPR mengawal tuntas penanganan kasus kematian anaknya.
"Kalau seandainya pelakunya tidak tertangkap, kami enggak akan tenang pak. Saya berharap anak saya dapat keadilan, kematiannya pun jelas kasusnya jelas," ujar dia.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad juga mendesak polisi segera menerbitkan surat ekshumasi atau pembongkaran makam korban. Dasco memastikan lembaga wakil rakyat akan mengawal proses itu.
"Polda Sumbar, untuk Polda atau kepolisian menerbitkan surat eksumasi seperti yang diminta keluarga korban. Ini juga tujuannya supaya jangan sampai ada kemudian perkiraan-perkiraan negatif kepada polisi," ujar Dasco.
Afif Maulana, siswa SMP berusia 13 tahun ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat, pada Minggu, 9 Juni 2024. Kematian Afif masih menyisakan tanda tanya.
Versi pengacara keluarga, Afif Maulana diduga meninggal karena penyiksaan oleh polisi. Sedangkan, versi Polda Sumbar, Afif meregang nyawa usai melompat dari jembatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(AGA)
Sentimen: negatif (100%)