Sentimen
Positif (100%)
5 Agu 2024 : 03.52
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jayapura

Kasus: Maling

Fesbul Buka Ruang Sineas Bali Berekspresi Melalui Film

5 Agu 2024 : 10.52 Views 2

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Fesbul Buka Ruang Sineas Bali Berekspresi Melalui Film

Bali: Sebanyak 20 peserta Festival Film Bulanan (Fesbul) di Bali mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi dunia perfilman dari berbagai sudut pandang. Fokus utama workshop adalah pada penulisan skenario, penyutradaraan, dan produksi film. Koordinator Film, Animasi, Video dan Fotografi Kemenparekraf RI, Imam Wuryanto mengatakan, workshop Fesbul bertema Passion, Roots, Movement di Bali pada 24-26 Mei 2024 lalu bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan ekspresi kreatif para sineas muda di Lokus 4 Bali NTB, dan NTT, dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Peserta kata Imam, mendapatkan pembelajaran intensif dan interaksi langsung dengan para ahli di bidangnya, termasuk Abdul Manaf (Produser), Ilya Sigma (Penulis), dan Dani Huda (Sutradara), yang menjadi mentor selama acara. “Fesbul mengupayakan adanya motor-motor penggerak baru dari para sineas muda di daerah untuk bisa mengembangkan industri film lokal. Kemenparekraf bersama Fesbul berkomitmen untuk membantu para pembuat film agar lebih terarah, tahu bagaimana memonetisasi dan mendistribusikan sebuah karya sehingga film ini tidak hanya dibuat sebagai dokumentasi budaya,” ujar Imam. Kepala Bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Bali, Ida Ayu Nyoman Candrawati berharap program ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga untuk menggali, melestarikan, dan mempromosikan nilai-nilai budaya lokal yang beraneka ragam. "Serta film-film yang dibuat adalah karya yang sarat akan tradisi, kearifan lokal, dan warisan budaya,” tutur Ida. Workshop Film Fesbul berlangsung selama 3 hari. Pada hari pertama, peserta berkesempatan untuk menyampaikan ide cerita mereka, diikuti dengan pemaparan materi dari para mentor. Ilya Sigma membagikan pengetahuannya tentang penulisan naskah, sementara Dani Huda membahas aspek penyutradaraan, dan Abdul Manaf memberikan wawasan seputar produserial film. Hari kedua dilanjutkan dengan sesi One on One Mentoring, di mana peserta dapat berkonsultasi langsung dengan para mentor tentang proyek film mereka. Pada hari terakhir, peserta mempresentasikan ide cerita mereka setelah melalui proses mentoring. Melalui workshop ini, peserta juga dapat berjejaring dan berdiskusi untuk kemungkinan kolaborasi di masa depan. Workshop Film Fesbul memberikan kesempatan bagi 2 proyek film pendek terbaik dari seluruh lokus untuk terjun ke dunia komersil dan berpartisipasi dalam film market festival internasional tahun 2025. Acara ini juga menyuguhkan sesi pemutaran film, termasuk “Basri & Salma in a Never-ending Comedy”, “Where The Wild Frangipanis Grow”, “The Rhythm of the Sound”, Negeri Maling", “Otot”, "Jodilerks Dela Cruz, Employee of the Month", dan "Wild Summon". Pemutaran film ini tidak hanya memberi inspirasi, tetapi juga menjadi platform untuk memahami berbagai pendekatan kreatif dalam pembuatan film. Untuk melanjutkan semangat ini, Fesbul mengadakan Workshop Film Fesbul Lokus 5 di Jayapura pada tanggal 7-9 Juni mendatang. Pendaftaran terbuka bagi para sineas di wilayah Papua, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan mulai 21 Mei - 2 Juni 2024. Dengan semangat dan komitmen untuk mendukung perkembangan perfilman di Indonesia, Fesbul terus menghadirkan inisiatif-insiatif yang memperkuat ekosistem kreatif dan memupuk bakat-bakat muda yang berpotensi.

Bali: Sebanyak 20 peserta Festival Film Bulanan (Fesbul) di Bali mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi dunia perfilman dari berbagai sudut pandang. Fokus utama workshop adalah pada penulisan skenario, penyutradaraan, dan produksi film.
 
Koordinator Film, Animasi, Video dan Fotografi Kemenparekraf RI, Imam Wuryanto mengatakan, workshop Fesbul bertema Passion, Roots, Movement di Bali pada 24-26 Mei 2024 lalu bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan ekspresi kreatif para sineas muda di Lokus 4 Bali NTB, dan NTT, dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
 
Peserta kata Imam, mendapatkan pembelajaran intensif dan interaksi langsung dengan para ahli di bidangnya, termasuk Abdul Manaf (Produser), Ilya Sigma (Penulis), dan Dani Huda (Sutradara), yang menjadi mentor selama acara.
“Fesbul mengupayakan adanya motor-motor penggerak baru dari para sineas muda di daerah untuk bisa mengembangkan industri film lokal. Kemenparekraf bersama Fesbul berkomitmen untuk membantu para pembuat film agar lebih terarah, tahu bagaimana memonetisasi dan mendistribusikan sebuah karya sehingga film ini tidak hanya dibuat sebagai dokumentasi budaya,” ujar Imam.
 
Kepala Bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Bali, Ida Ayu Nyoman Candrawati berharap program ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga untuk menggali, melestarikan, dan mempromosikan nilai-nilai budaya lokal yang beraneka ragam.
 
"Serta film-film yang dibuat adalah karya yang sarat akan tradisi, kearifan lokal, dan warisan budaya,” tutur Ida.
 
Workshop Film Fesbul berlangsung selama 3 hari. Pada hari pertama, peserta berkesempatan untuk menyampaikan ide cerita mereka, diikuti dengan pemaparan materi dari para mentor. Ilya Sigma membagikan pengetahuannya tentang penulisan naskah, sementara Dani Huda membahas aspek penyutradaraan, dan Abdul Manaf memberikan wawasan seputar produserial film.
 
Hari kedua dilanjutkan dengan sesi One on One Mentoring, di mana peserta dapat berkonsultasi langsung dengan para mentor tentang proyek film mereka. Pada hari terakhir, peserta mempresentasikan ide cerita mereka setelah melalui proses mentoring. Melalui workshop ini, peserta juga dapat berjejaring dan berdiskusi untuk kemungkinan kolaborasi di masa depan.
 
Workshop Film Fesbul memberikan kesempatan bagi 2 proyek film pendek terbaik dari seluruh lokus untuk terjun ke dunia komersil dan berpartisipasi dalam film market festival internasional tahun 2025.
 
Acara ini juga menyuguhkan sesi pemutaran film, termasuk “Basri & Salma in a Never-ending Comedy”, “Where The Wild Frangipanis Grow”, “The Rhythm of the Sound”, Negeri Maling", “Otot”, "Jodilerks Dela Cruz, Employee of the Month", dan "Wild Summon". Pemutaran film ini tidak hanya memberi inspirasi, tetapi juga menjadi platform untuk memahami berbagai pendekatan kreatif dalam pembuatan film.
 
Untuk melanjutkan semangat ini, Fesbul mengadakan Workshop Film Fesbul Lokus 5 di Jayapura pada tanggal 7-9 Juni mendatang. Pendaftaran terbuka bagi para sineas di wilayah Papua, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan mulai 21 Mei - 2 Juni 2024.
 
Dengan semangat dan komitmen untuk mendukung perkembangan perfilman di Indonesia, Fesbul terus menghadirkan inisiatif-insiatif yang memperkuat ekosistem kreatif dan memupuk bakat-bakat muda yang berpotensi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ALB)

Sentimen: positif (100%)