Sentimen
Positif (94%)
4 Agu 2024 : 21.55
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Tokoh Terkait

Yayasan Matauli Canangkan Pembangunan Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Barus

5 Agu 2024 : 04.55 Views 2

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Yayasan Matauli Canangkan Pembangunan Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Barus

Barus: Yayasan Maju Tapian Nauli (Matauli) mencanangkan pembangunan kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Jumat, 2 Agustus 2024. Pencanangan ditandai penandatangan prasasti oleh Ketua Pembina Yayasan Matauli, Akbar Tandjung, dan Pj Bupati Tapanuli Tengah, Sugeng Riyanta, didampingi Ketua Umum Yayasan Matauli, Fitri Krisnawati Tandjung. "STAIB merupakan perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Matauli yang resmi berdiri pada tahun 2022 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 1114/2022. Saat ini STAIB memiliki dua Program Studi (Prodi) yakni Prodi Sejarah Peradaban Islam (SPI) dan Prodi Studi Agama-Agama (SAA) dengan jumlah mahasiswa sebanyak 49 orang dari dua Prodi," kata Fitri di Barus, Jumat, 2 Agustus 2024.   Lokasi kampus direncanakan dibangun di Desa Kade Gadang, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah yang berjarak sekitar 800 meter dari Tugu Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Maret 2017. Lahan yang dimiliki oleh Yayasan Matauli yang peruntukannya direncanakan untuk kampus STAIB seluas 3,2 hectare dan sudah memiliki sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan HGB Nomor 1 dengan luas 19.220 meter persegi dan HGB Nomor 2 dengan luas 13.090 meter persegi. "Dalam dua tahun perjalannya, STAIB telah memiliki sebanyak 49 mahasiswa dimana semuanya mahasiswa tersebut diberikan beasiswa penuh hingga lulus oleh Ketua Pembina Yayasan Matauli Bapak Akbar Tandjung dan tinggal di asrama yang sudah disiapkan oleh Yayasan Matauli," ujarnya saat memberikan sambutan dalam kegiatan jelas Fitri. Dia berharap dengan adanya STAIB, Barus sebagai pintu gerbang masuknya Islam di Indonesia akan semakin mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sementara Sugeng mengatakan dengan berdirinya STAIB menjadi bagian terpenting dari ikhtiar bersama untuk mewujudkan Kota Barus sebagai salah satu pusat unggulan (center of excellence) dalam dunia pendidikan terutama dalam Program Sudti Sejarah Peradaban Islam dan Studi Agama-Agama. "Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Ir. Akbar Tandjung dan Pengurus Yayasan Matauli atas inisiatifnya membangun Sekolah Tinggi Agama Islam Barus," ungkapnya. Menurut Pj Gubernur Sumatra Utara, Agus Fatoni, pembangunan kampus STAIB di Barus merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar. "Selain menyediakan fasilitas pendidikan, kami juga berharap kampus ini menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat bagi seluruh warga," pesan Agus Fathoni.

Barus: Yayasan Maju Tapian Nauli (Matauli) mencanangkan pembangunan kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Jumat, 2 Agustus 2024.
 
Pencanangan ditandai penandatangan prasasti oleh Ketua Pembina Yayasan Matauli, Akbar Tandjung, dan Pj Bupati Tapanuli Tengah, Sugeng Riyanta, didampingi Ketua Umum Yayasan Matauli, Fitri Krisnawati Tandjung.
 
"STAIB merupakan perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Matauli yang resmi berdiri pada tahun 2022 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 1114/2022. Saat ini STAIB memiliki dua Program Studi (Prodi) yakni Prodi Sejarah Peradaban Islam (SPI) dan Prodi Studi Agama-Agama (SAA) dengan jumlah mahasiswa sebanyak 49 orang dari dua Prodi," kata Fitri di Barus, Jumat, 2 Agustus 2024.
  Lokasi kampus direncanakan dibangun di Desa Kade Gadang, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah yang berjarak sekitar 800 meter dari Tugu Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Maret 2017.
Lahan yang dimiliki oleh Yayasan Matauli yang peruntukannya direncanakan untuk kampus STAIB seluas 3,2 hectare dan sudah memiliki sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan HGB Nomor 1 dengan luas 19.220 meter persegi dan HGB Nomor 2 dengan luas 13.090 meter persegi.
 
"Dalam dua tahun perjalannya, STAIB telah memiliki sebanyak 49 mahasiswa dimana semuanya mahasiswa tersebut diberikan beasiswa penuh hingga lulus oleh Ketua Pembina Yayasan Matauli Bapak Akbar Tandjung dan tinggal di asrama yang sudah disiapkan oleh Yayasan Matauli," ujarnya saat memberikan sambutan dalam kegiatan jelas Fitri.
 
Dia berharap dengan adanya STAIB, Barus sebagai pintu gerbang masuknya Islam di Indonesia akan semakin mendapatkan perhatian dari pemerintah.
 
Sementara Sugeng mengatakan dengan berdirinya STAIB menjadi bagian terpenting dari ikhtiar bersama untuk mewujudkan Kota Barus sebagai salah satu pusat unggulan (center of excellence) dalam dunia pendidikan terutama dalam Program Sudti Sejarah Peradaban Islam dan Studi Agama-Agama.
 
"Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Ir. Akbar Tandjung dan Pengurus Yayasan Matauli atas inisiatifnya membangun Sekolah Tinggi Agama Islam Barus," ungkapnya.
 
Menurut Pj Gubernur Sumatra Utara, Agus Fatoni, pembangunan kampus STAIB di Barus merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar.
 
"Selain menyediakan fasilitas pendidikan, kami juga berharap kampus ini menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat bagi seluruh warga," pesan Agus Fathoni.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(DEN)

Sentimen: positif (94.1%)