Sentimen
Positif (50%)
4 Agu 2024 : 05.02
Partai Terkait

Ahok Ingin Sekolah di Jakarta Tak Mengutamakan Penerimaan dari Nilai Tinggi

4 Agu 2024 : 12.02 Views 3

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Ahok Ingin Sekolah di Jakarta Tak Mengutamakan Penerimaan dari Nilai Tinggi

Jakarta: Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bicara soal sektor pendidikan di Jakarta. Menurutnya, penerimaan siswa tidak boleh mengutamakan nilai tinggi. “Saya tidak izinkan satu sekolah itu harus nilai tertinggi baru masuk. Karena banyak anak orang enggak mampu dites, enggak masuk, dia mesti sekolah yang jauh,” kata Ahok dalam acara ‘Ask Ahok Gubernur Jakarta Bisa Apa?’ di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 Agustus 2024. Ahok menjelaskan anak yang berlatar belakang keluarga kaya akan lebih unggul jika penerimaan sekolah didasari nilai yang tinggi. Sebab, fasilitas pendidikan yang diberikan orang tuanya akan lebih lengkap. Menurutnya, nasib anak miskin akan tersingkirkan karena tidak diterima di sekolah yang dekat rumahnya. Biaya ongkos yang lebih mahal juga bakal memberatkan keluarga kurang mampu. “Bapak emaknya enggak punya ongkos, apalagi kurikulum sekarang kan berat,” ucap Ahok.   Ahok turut menceritakan pengalamannya di kampung halaman. Dia mengaku memiliki teman yang rajin sekolah, namun, harus putus di tingkat SMA. “Karena dia patah semangat, dia bilang ‘buat apa saya rajin kalau papamu di kampung di anggap kaya’, bagi orang Jakarta mah enggak ada apa-apa tapi di kampung dianggap kaya,” ujar Ahok. Atas dasar itulah dia menilai penerimaan sekolah di Jakarta tidak harus mengutamakan tingginya nilai. Semangat menuntut ilmu bagi anak tidak boleh dipatahkan dengan kesenjangan sosial yang ada di Jakarta. “Maka, di situlah yang paling penting, setiap anak tidak boleh patah semangat. Bahwa kamu tidak punya papa mama yang kaya, tidak punya om tante yang kaya, tidak ada orang baik hati yang kaya, kamu punya bapak di pemerintah yang kaya, itulah kepala daerah anda,” tutur Ahok.

Jakarta: Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bicara soal sektor pendidikan di Jakarta. Menurutnya, penerimaan siswa tidak boleh mengutamakan nilai tinggi.
 
“Saya tidak izinkan satu sekolah itu harus nilai tertinggi baru masuk. Karena banyak anak orang enggak mampu dites, enggak masuk, dia mesti sekolah yang jauh,” kata Ahok dalam acara ‘Ask Ahok Gubernur Jakarta Bisa Apa?’ di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 Agustus 2024.
 
Ahok menjelaskan anak yang berlatar belakang keluarga kaya akan lebih unggul jika penerimaan sekolah didasari nilai yang tinggi. Sebab, fasilitas pendidikan yang diberikan orang tuanya akan lebih lengkap.
Menurutnya, nasib anak miskin akan tersingkirkan karena tidak diterima di sekolah yang dekat rumahnya. Biaya ongkos yang lebih mahal juga bakal memberatkan keluarga kurang mampu.
 
“Bapak emaknya enggak punya ongkos, apalagi kurikulum sekarang kan berat,” ucap Ahok.
 
Ahok turut menceritakan pengalamannya di kampung halaman. Dia mengaku memiliki teman yang rajin sekolah, namun, harus putus di tingkat SMA.
 
“Karena dia patah semangat, dia bilang ‘buat apa saya rajin kalau papamu di kampung di anggap kaya’, bagi orang Jakarta mah enggak ada apa-apa tapi di kampung dianggap kaya,” ujar Ahok.
 
Atas dasar itulah dia menilai penerimaan sekolah di Jakarta tidak harus mengutamakan tingginya nilai. Semangat menuntut ilmu bagi anak tidak boleh dipatahkan dengan kesenjangan sosial yang ada di Jakarta.
 
“Maka, di situlah yang paling penting, setiap anak tidak boleh patah semangat. Bahwa kamu tidak punya papa mama yang kaya, tidak punya om tante yang kaya, tidak ada orang baik hati yang kaya, kamu punya bapak di pemerintah yang kaya, itulah kepala daerah anda,” tutur Ahok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(LDS)

Sentimen: positif (50%)