PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menanggapi permintaan maaf yang dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada rakyat. Kaesang selaku anak bungsu Jokowi menilai sikap tersebut sangat manusiawi.

Menurutnya, tak ada satu pun manusia yang hidup di dunia tanpa berbuat salah. Kesalahan adalah niscaya bagi tiap makhluk hidup. Bagi Kaesang, ayahnya memanglah tidak sempurna sebagaimana orang biasa lainnya.

"Saya rasa itu kan sebagai seorang Presiden pasti juga tidak sempurna. Tidak ada mahluk hidup di dunia ini yang sempurna, pasti ada yang melakukan kesalahan," ujar Kaesang, di Jakarta Selatan, Jumat, 2 Agustus 2024.

Kaesang melanjutkan, permintaan maaf dari Jokowi juga merupakan hal manusiawi, terlebih sebab ayahnya sebentar lagi akan lengser dari jabatan sebagai kepala negara.

Berakhirnya masa jabatan Jokowi ditandai dengan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada Oktober 2024 nanti.

"Jadi saya rasa itu hal yang manusiawi untuk mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia, apalagi Beliau habis ini pensiun," ujar Kaesang.

Baca Juga: Lima Bulan Menunggu Kepastian, Korban Pergeseran Tanah di Cigombong Bandung Barat Kehilangan Harapan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permohonan maafnya di hadapan publik. Ia memohon maaf sebab tak bisa selalu menyenangkan dan memenuhi keinginan semua pihak dalam setiap kebijakannya.

Mewakili Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, Jokowi merasa harus meminta maaf atas segala khilaf dalam menjalankan amanah sebagai kepala negara.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis malam, 1 Agustus 2024.

"Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya," kata Presiden Jokowi.

"Atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," ujar dia lagi.

Presiden mengaku sadar, dirinya hanya manusia biasa yang tidak bisa selalu sempurna dalam bertindak dan mengambil langkah mengepalai Indonesia.

"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, Kerajaan Langit dan Bumi serta apapun yang ada di dalamnya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," kata Presiden ke-7 RI itu.

Presiden lantas mengajak seluruh hadirin undangan untuk berdoa bersama, memohon pertolongan Allah SWT agar diberikan kemudahan untuk meraih cita-cita bangsa yang maju, bangsa yang baldatun, thayyibatun, wa rabbun ghofur, yaitu negeri yang baik dengan Rabb (Tuhan) yang Maha Pengampun. ***