Sentimen
Positif (49%)
3 Agu 2024 : 00.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

RSHS Bandung Tangani Kasus Cuci Darah Puluhan Anak

3 Agu 2024 : 07.10 Views 3

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

RSHS Bandung Tangani Kasus Cuci Darah Puluhan Anak

Bandung: Terdapat 20 anak menjalani cuci darah di Rumah Sakit Hasan -ikin (RSHD) Bandung, Jawa Barat, setiap bulannya. Hal itu diklaim RSHS Bandung masih relatif normal karena tidak ada peningkatan terkait fenomena cuci darah pada anak-anak. "Kalau jumlah kasus tidak ada peningkatan atau pun penurunan yang untuk kasus anak dengan penyakit ginjal kronik yang mendapatkan cuci darah rutin itu sekitar 10 sampai 20 anak per bulannya,” ujar Staf Divisi Nefrologi KSM IKA, dr Ahmedz Widiasta, di RSHS Bandung, Jumat, 2 Agustus 2024. Ia menuturkan, beberapa pasein ada yang dirujuk ke rumah sakit daerah untuk mempermudah akses. Kendati demikian, tidak ada peningkatan kasus pada anak alih-alih prosedur cuci darah di RSHS paling banyak 15 anak per bulan. "Poliklinik kami ada dua, jadi poliklinik hemodialisis dan poliklinik ginjal yang nonhemodialisis. Itu yang non hemodialisis kami setiap hari Senin dan Kamis, kadang banyak berkisar 20 sampai 50 pasien per hari," ucap dia.   “Tapi kalau untuk kasus yang cuci darahnya rutin di poliklinik hemodialisis itu paling sekitar lima anak per hari,” sambungnya.  Sementara itu, Ketua Divisi Nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak RSHS Profesor Dany Hilmanto menambahkan, jumlah pasien anak yang menjalani pengobatan cuci darah memang cenderung mengalami peningkatan.  Adapun penyebab utamanya bukanlah karena minuman manis yang selama ini berkembang. Menurut Dany, pola makan yang tidak sehat dan teratur bisa memicu penyakit ginjal, tetapi pada kasus anak tidak langsung terjadi.  "Apabila kita pola makan yang salah, pola hidup yang salah dalam jangka panjang mengakibatkan risiko penyakit ginjal kronik, hipertensi, diabetes melitis itu adalah dua penyakit dewasa yang mengakibatkan mereka," imbuh dia.

Bandung: Terdapat 20 anak menjalani cuci darah di Rumah Sakit Hasan -ikin (RSHD) Bandung, Jawa Barat, setiap bulannya. Hal itu diklaim RSHS Bandung masih relatif normal karena tidak ada peningkatan terkait fenomena cuci darah pada anak-anak.
 
"Kalau jumlah kasus tidak ada peningkatan atau pun penurunan yang untuk kasus anak dengan penyakit ginjal kronik yang mendapatkan cuci darah rutin itu sekitar 10 sampai 20 anak per bulannya,” ujar Staf Divisi Nefrologi KSM IKA, dr Ahmedz Widiasta, di RSHS Bandung, Jumat, 2 Agustus 2024.
 
Ia menuturkan, beberapa pasein ada yang dirujuk ke rumah sakit daerah untuk mempermudah akses. Kendati demikian, tidak ada peningkatan kasus pada anak alih-alih prosedur cuci darah di RSHS paling banyak 15 anak per bulan.
"Poliklinik kami ada dua, jadi poliklinik hemodialisis dan poliklinik ginjal yang nonhemodialisis. Itu yang non hemodialisis kami setiap hari Senin dan Kamis, kadang banyak berkisar 20 sampai 50 pasien per hari," ucap dia.
 
“Tapi kalau untuk kasus yang cuci darahnya rutin di poliklinik hemodialisis itu paling sekitar lima anak per hari,” sambungnya. 
 
Sementara itu, Ketua Divisi Nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak RSHS Profesor Dany Hilmanto menambahkan, jumlah pasien anak yang menjalani pengobatan cuci darah memang cenderung mengalami peningkatan. 
 
Adapun penyebab utamanya bukanlah karena minuman manis yang selama ini berkembang. Menurut Dany, pola makan yang tidak sehat dan teratur bisa memicu penyakit ginjal, tetapi pada kasus anak tidak langsung terjadi. 
 
"Apabila kita pola makan yang salah, pola hidup yang salah dalam jangka panjang mengakibatkan risiko penyakit ginjal kronik, hipertensi, diabetes melitis itu adalah dua penyakit dewasa yang mengakibatkan mereka," imbuh dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(MEL)

Sentimen: positif (49.8%)