Sentimen
Negatif (66%)
1 Agu 2024 : 07.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Cimahi

Isi Pesan di Dinding Rumah Tempat Kerangka Ibu dan Anak Ditemukan: Aku Hanya Minta Uang Sekolah

1 Agu 2024 : 14.55 Views 2

Oposisicerdas.com Oposisicerdas.com Jenis Media: News

Isi Pesan di Dinding Rumah Tempat Kerangka Ibu dan Anak Ditemukan: Aku Hanya Minta Uang Sekolah

Warga perumahan Tanimulya Indah, RT 10 RW 15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan kerangka ibu dan anak, Senin (29/7/2024).

Diketahui, identitas ibu dan anak itu adalah Iguh Indah Hayati (55) dan putranya, Elia Immanuel Putra (24).

Setelah polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), didapati sejumlah tulisan di dinding rumah Indah.

Tulisan itu diduga berisikan curahan hati Indah dan Elia sebelum meninggal.

"Pada saat kita melaksanakan olah TKP, ditemukan tulisan-tulisan di dinding rumah tersebut," ungkap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (30/7/2024), dilansir TribunJabar.id.

Tulisan itu ditemukan di tembok-tembok rumah di bagian ruang tamu dan kamar tidur, tempat di mana kerangka Indah dan Elia ditemukan.

Satu di antara tulisan tersebut,berisi curahan hati Elia soal sang ayah yang tak memberikan biaya sekolah.

Padahal, menurut Elia, sang ayah memintanya untuk rajin belajar agar bisa meraih cita-cita.

"Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah," bunyi pesan Elia, dikutip dari YouTube tvOneNews.

Lebih lanjut, di pesan yang sama, Elia meminta maaf karena tidak bisa menjadi anak yang sempurna.

Elia juga menyinggung keadaan sang ibu yang ditinggal ayahnya karena dituntut menjadi istri sempurna.

"Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna."

"Termasuk istrimu aja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya Tuhan yang sempurna," imbuh dia.

Bahkan, Elia dalam tulisannya mengatakan akan membawa janji sang ayah hingga meninggal.

"Kalau buat janji, jangan buat janji kalau gak bisa nepatin janji, Aku mau sekolah katanya mau bayar aku sekolah, tapi semua itu dusta."

"Akan kubawa sampai mati semua janji manismu!" tulis Elia.

Suami Indah Diduga Menikah Lagi

Sementara itu, pesan yang diduga ditulis oleh Indah berisi permintaan kepada Mudjoyo Tjandra, diduga suaminya, untuk tidak menyakiti wanita lain jika ingin menikah lagi.

Indah bahkan menyinggung, sang suami diduga telah menikah lagi.

Ia juga menyebutkan nama istri pertama Mudjoyo, yaitu Leony.

"Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari Ciamis yang photo bersamamu itu. Dipajang di FB Hendra Setiawan."

"Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri ke 1 mu yang bernama Leony Maria Theressia'," tulis Indah.

Lalu, ada tulisan Indah lainnya yang juga ditujukan pada Mudjoyo.

Ia meminta agar tumahnya diwakafkan untuk masjid warga Tanimulya.

Indah juga berpesan pada RT setempat untuk mewujudkan keinginannya itu dengan menagih ke Mudjoyo.

"Aku minta rumah ini diwakafkan untuk masjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan masjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10."

"Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi masjid atas kematian saya," urai Indah.

Lebih lanjut, ada sebuah pesan lain yang memberikan petunjuk kepada polisi untuk menemukan sebuah USB.

Dalam pesan itu, tertulis ada pesan untuk polisi dalam bentuk web.

"Warning !!! Cari USB ada 4 USB Drive aku tulisan pesan untuk dibaca pak polisi dalam bentuk web," bunyi pesan itu.

Tulisan yang ditemukan polisi saat olah TKP itu diduga berkaitan dengan permasalahan keluarga yang dialami rumah tangga Indah.

Terkait hal itu, AKBP Tri Suhartanto mengungkapkan tulisan Indah dan Elia akan dicocokkan dengan tipografi yang biasa ditulis oleh keduanya di media tulis, seperti kertas.

"Konteksnya berkaitan dengan permasalahan yang dialami. Nantinya akan dipastikan terlebih dahulu, apakah tulisan yang ada di tembok itu sama dengan tulisan milik dua kerangka itu yang ditulis di media lain," ujar AKBP Tri.

Polisi Masih Perlu Bukti Lain

Lebih lanjut, Tri menuturkan, tulisan-tulisan tersebut bakal dijadikan bukti penunjang.

Sekali lagi, ia menekankan pihaknya masih akan mencocokkan tulisan di tembok dengan tulisan tangan Indah dan Elia.

"Tulisan-tulisan tangan itu sebagai bukti penunjang, ya. Kita nanti akan mencocokkan antara bukti yang ada di dalam tembok dengan tulisan di dalam buku," ujarnya.

"Untuk sementara, kita tidak bisa menyimpulkan, jadi mohon waktu."

"Sebenarnya sudah ada dan kita bisa menyimpulkan, tapi itu tadi, kita harus tahu dulu penyebab kematian," imbuhnya.

Pihak kepolisian pun enggan terburu-buru untuk menyimpulkan penyebab kematian ibu dan anak tersebut.

Menurut Tri, pihaknya masih memerlukan bukti-bukti lain.

"Jangan sampai kita menyimpulkan sekarang, tahu-tahu ternyata penyebab kematiannya lain," ujar Tri.

"Itu tadi saya sampaikan bahwa kita masih memerlukan bukti-bukti yang lain yaitu apa penyebab kematian dari kedua korban tersebut."

"Baru kita bisa menjelaskan, tapi kalau sekarang kan hanya persepsi," sambungnya.

Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan sejumlah barang bukti.

Polisi juga memeriksa saksi-saksi, mulai dari orang yang pertama kali menemukan kerangka, kerabat, hingga tetangga Indah.

"Saksi yang kita periksa sudah ada beberapa orang, mulai dari yang pertama menemukan (suami Indah), ketua RT, tetangga sebelah."

"Nanti kita masih akan terus melakukan pemeriksaan untuk mendapatkan keterangan dari saksi-saksi tersebut," tandasnya.

Bukti Petunjuk Masih Menunggu Hasil Pemeriksaan Forensik

Diketahui, sejumlah barang dari dalam rumah ditemukannya kerangka ibu dan anak itu pun sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

Barang bukti itu termasuk baju hingga sisa-sisa air.

"Barang bukti yang kita ambil di sini adalah bukti-bukti petunjuk, seperti baju, kemudian sisa-sisa dari air," tutur AKBP Tri.

Menurut Tri, barang bukti yang ditemukan diakuinya sudah memberikan petunjuk.

Tetapi, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim forensik.

"Nanti untuk lebih jelasnya kita bisa memberikan kesempatan kepada tim forensik untuk bisa memberikan penjelasan terkait bagaimana nanti proses pemeriksaan terkait barang-barang yang tadi ditemukan," ucap Tri.

Selain memeriksa barang bukti, pihak kepolisian juga akan melakukan tes DNA.

"Nanti dengan dibantu dari tim forensik yang bisa menentukan, dari tes DNA misalkan."

"Nanti dari bukti penunjang lainnya yang mengatakan bahwa memang benar bahwa kedua orang ini adalah orang yang kita maksudkan," pungkas dia.

Sebagai informasi, kerangka ibu dan anak ditemukan pertama kali di atas kasur oleh mantan suami Indah.

Indah dan Elia diduga sudah meninggal sejak enam tahun yang lalu tanpa ada yang mengetahui kematian mereka.

Sebab, menurut keterangan tetangga, rumah korban tampak kosong, apalagi ada tulisan bahwa rumah tersebut dijual.

Foto: Rumah tempat kerangka ibu dan anak, Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Immanuel Putra (24), ditemukan di kawasan Tanimulya, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (kiri). Pesan yang diduga ditulis Elia untuk ayahnya (kanan)/TribunJabar.id/Hilman Kamaludin

Sentimen: negatif (66.7%)