Sentimen
Positif (99%)
2 Agu 2024 : 15.31
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Institusi: MUI

Partai Terkait

Permintaan Maaf Jokowi Dianggap Sinyal Cemas Kehilangan Dukungan Politik

2 Agu 2024 : 15.31 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Permintaan Maaf Jokowi Dianggap Sinyal Cemas Kehilangan Dukungan Politik

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia dianggap sebagai pertanda dia mulai cemas kehilangan dukungan politik.

Menurut pengamat politi Ray Rangkuti, partai-partai politik yang tadinya mendukung Presiden Jokowi nampak mulai mencoba melepaskan diri karena perbedaan kepentingan.

Maka dari itu, Ray memperkirakan salah satu cara Jokowi buat meminta simpati masyarakat adalah dengan menyampaikan permohonan maaf.

"Mau lengser ini dia (Jokowi) enggak punya pegangan lagi. Partai-partai yang mendukungnya sudah beda jalan. Mereka kan ketemu kalau kepentingannya sejalan, kalau sudah enggak ya sudah beda lagi," kata Ray saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2024).

Baca juga: Jokowi Minta Maaf Dinilai Akibat Tak Semua Ambisi Politiknya Tercapai


Ray mengatakan, permintaan maaf Jokowi juga memperlihatkan sinyal dia tidak bisa meraih semua ambisi politiknya.

Sebab menurut Ray, sejumlah program juga ditolak masyarakat dan tak didukung oleh koalisi pendukungnya.

Contohnya seperti wacana kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada 2024 yang ditolak mahasiswa, serta Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang menuai protes dari masyarakat.

Kemudian anak bungsu Jokowi sekaligus Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep juga kemungkinan besar tidak bakal bersaing di Pilkada Jakarta 2024. Penyebabnya adalah partai penddukung pemerintahan saat ini terlihat tidak berminat mengusung Kaesang di Pilkada Jakarta.

Baca juga: Jokowi Minta Maaf, PKB Ingatkan Janji Harus Ditepati

"IKN hampir semua skenarionya gagal selain Upacara 17 Agustus. Pak Jokowi berkantor di sana gagal. Ini juga pelantikan presiden dan wakil presiden kemungkinan diputuskan akan tetap dilaksanakan di Jakarta," ucap Ray.

"Pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2024 juga kemungkinan di Jakarta. Di luar itu utang kita makin menumpuk, impor semakin membesar. Kita sekarang ketergantungan impor. Swasembada pangan gagal total," sambung Ray.

Melihat kenyataan itu, Ray menduga Jokowi mulai menyadari dia mulai kehilangan dukungan politik yang tadinya dinikmati pada 2 periode pemerintahannya.

"Melihat berbagai kegagalan-kegagalan ini, menurut saya secara langsung atau tidak langsung itu seperti memberi efek psikologi kepada pak Jokowi bahwa dia sudah berujung di kekuasaan itu. Makanya dia meminta maaf," sambung Ray.

Baca juga: Doakan Jokowi-Maruf Amin, Ketum MUI Harap Keduanya Tetap Kontribusi untuk Bangsa Usai Lengser

Sebelumnya diberitakan, Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia jelang berakhirnya masa jabatan pada Oktober 2024.

Permohonan maaf ini disampaikan Jokowi saat acara "Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka" di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/8/2024) malam.

"Bapak/Ibu sekalian, Saudara-Saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin, ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi.

Dia kemudian mengajak hadirin untuk berdoa meminta pertolongan kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia dibantu dan dimudahkan menjadi bangsa yang maju.

Baca juga: Minta Maaf Saat Acara Zikir Nasional, Jokowi: Saya Manusia Biasa, Tidak Sempurna

"Saya tidak sempurna. Saya manusia biasa. Kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala. Hanya milik Allah, kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," kata Jokowi.

Presiden Jokowi akan mengakhiri dua periode jabatannya pada 20 Oktober 2024 dengan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: positif (99.5%)