Sentimen
Positif (98%)
2 Agu 2024 : 15.37
Informasi Tambahan

Institusi: MUI

Kasus: nepotisme, korupsi

Permintaan Maaf Jokowi Dinilai Tak Bisa Selesaikan Problem Bangsa

2 Agu 2024 : 15.37 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Permintaan Maaf Jokowi Dinilai Tak Bisa Selesaikan Problem Bangsa

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan maaf disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepatutnya dibedakan antara sosok sebagai individu dan kepala pemerintahan sekaligus negara.

Menurut pengamat politik Ray Rangkuti, dari permintaan maaf disampaikan Jokowi adalah dia sebagai personal dan presiden.

"Kalau sebagai personal bisa dimaafkan, kita bisa memaafkan, tetapi dalam konteks dia sebagai presiden, berbagai persoalan bangsa ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan minta maaf," kata Ray saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2024).

Ray menganggap jika Jokowi menyampaikan permohonan maaf secara pribadi tetapi menyinggung soal kiprahnya kepemimpinannya selama ini maka sama saja mengalihkan tanggung jawab persoalan kebangsaan menjadi personal.

Baca juga: Permintaan Maaf Jokowi Dianggap Sinyal Cemas Kehilangan Dukungan Politik


"Padahal sebagai persoalan kebangsaan harus dipertanggungjawabkan melalui forum lembaga negara. Contohnya soal IKN (Ibu Kota Nusantara), nepotisme yang merajalela karena dia mendukung anggota keluarganya dalam kontestasi politik, penanganan korupsi yang diperlemah dan revisi Undang-Undang KPK," ucap Ray.

Ray menyampaikan, jika Jokowi memang berniat meminta maaf kepada rakyat maka seharusnya dia memaparkan poin-poin dan janji-janji apa saja yang menurutnya tidak terpenuhi, terkait kepentingan bangsa dan negara.

"Apakah dia merasa bersalah mendorong nepotisme? Apakah dia merasa salah menyebarkan bansos yang sekarang seolah menjadi hal umum di mata masyarakat untuk mendapatkan dukungan politik? Poin apa saja yang menurut beliau sebagai langkah yang tidak tepat. Seharusnya seperti itu," papar Ray.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia jelang berakhirnya masa jabatan pada Oktober 2024.

Baca juga: Doakan Jokowi-Maruf Amin, Ketum MUI Harap Keduanya Tetap Kontribusi untuk Bangsa Usai Lengser

Permohonan maaf ini disampaikan Jokowi saat acara "Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka" di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/8/2024) malam.

"Bapak/Ibu sekalian, Saudara-Saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin, ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi.

Dia kemudian mengajak hadirin untuk berdoa meminta pertolongan kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia dibantu dan dimudahkan menjadi bangsa yang maju.

"Saya tidak sempurna. Saya manusia biasa. Kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala. Hanya milik Allah, kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," kata Jokowi.

Baca juga: Minta Maaf Saat Acara Zikir Nasional, Jokowi: Saya Manusia Biasa, Tidak Sempurna

Presiden Jokowi akan mengakhiri dua periode jabatannya pada 20 Oktober 2024 dengan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: positif (98.3%)