Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Serang
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Ma’ruf Amin Soal Konflik PBNU dan PKB: Tak Ada Hubungan Struktural
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Wakil Presiden yang juga mantan Ketua Tim Lima Pendirian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ma'ruf Amin menanggapi polemik yang terjadi antara elite Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan PKB.
Ma’ruf Amin yang merupakan ketua dewan syuro pertama PKB sebelum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan, hubungan NU dengan PKB hanyalah hubungan aspiratif, kultural, dan hubungan historis semata sehingga PBNU tidak memiliki hak untuk mengintervensi PKB.
"Jadi sebenarnya hubungan PBNU dengan PKB itu hubungannya hubungan aspiratif, hubungan kultural dan hubungan historis. Tidak ada hubungan struktural. Tidak ada hubungan struktural,” ujar Kiai Ma’ruf Amin kepada wartawan di Jakarta, Kamis 1 Agustus 2024.
Baca Juga: Cak Imin Bantah Pansus Angket Haji Dibentuk untuk Serang PBNU: Gak Ada Urusannya, Paham!
Karena itu, kata Ma’ruf Amin, tugas PKB adalah bagaimana bisa menjadi wadah aspirasi warga NU di dalam urusan politik. ”Tidak saling intervensi. Jadi dia memiliki independensi,” katanya.
Lebih lanjut Ma’ruf Amin menuturkan, seharusnya PBNU dan PKB justru bisa bekerja sama dengan baik untuk menjembatani kepentingan politik warga NU.
"PBNU tetap pada bangunan keumatan, PKB pada politik. Sebenarnya memang tidak sambung, ini tugasnya ini, ini tugasnya ini, seharusnya. Jadi kalau terjadi konslet, itu memang agak aneh juga karena memang tugasnya beda," tuturnya.
Karena itu, Ma'ruf Amin berharap ke depan, PBNU dan PKB bisa menjaga hubungan yang harmonis dan saling menghargai satu sama lain.
"Udahlah, jangan sampai terjadi lagi. Masing-masing berada di jalurnya. Masing-masing fokus pada tugasnya sehingga tidak terjadi konflik," ujarnya.
Diketahui, panas dingin hubungan PBNU dengan PKB terjadi setelah Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf mengeluarkan statemen ke publik bahwa PBNU berencana membentuk Tim Lima atau panitia khusus (pansus) sebagai upaya untuk meluruskan sejarah sekaligus merebut PKB ke pangkuan PBNU.***
Sentimen: positif (99.2%)