Bandung: Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Ilham Akbar Habibie, menilai minat masyarakat untuk literasi digital masih rendah saat ini. Hal itu disampaikan kepada para mahasiswa saat menjadi narasumber di Universitas Al Ghifari, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 31 Juli 2024. "Tadi saya memberikan semacam overview bagaimana kita harus melihat digital, ada aspek infrastruktural, ada aspek alat atau produk terus ada aspek pemberdayaan manusia," ujar Ilham, usai mengisi seminar dengan tema Berpikir Global Bertindak Lokal: Tantangan dan Peluang Ekonomi di Era Digital. Ilham menuturkan, penekanan tentang literasi digital harus dilakukan terutama kepada mahasiswa yang merupakan generasi Z. Pasalnya, para generasi tersebut dinilai aktif namun pemahaman literasinya masih rendah. "Mereka adalah semuanya Gen Z yang lahir di era digital, mereka digital natif. Mereka juga banyak pertanyaan, terutama yang tadi saya lihat itu pertanyaan mengenai cyber security," sahutnya  Terkait keamanan siber, kata dia, secanggih apa pun, pasti akan ada teknologi yang lebih canggih untuk membobol.   "Enggak ada solusi yang sempurna, jadi apa yang kita lakukan, kita harus membuat cadangan mengenai semua data kita, karena hanya dengan kita mendiversifikasikan data untuk meminimalkan risiko digital yang kita memang harus hadapi," ucapnya. Selain itu, kata dia, secara umum literasi digital masyarakat Indonesia, termasuk di Jabar masih rendah. Pola pembelajaran pun, sambungnya, harus diperbaiki agar minat baca terutama anak-anak bisa meningkat  "Rata-rata anak-anak di Jabar itu sekolahnya di bawah 9 tahun. Sehingga tidak mungkin literasi digitalnya sudah tinggi. Jadi saya kira itu harus diperbaiki karena mau bagaimanapun literasi digital itu penting," ungkapnya. Sementara itu, rektor Universitas Al Ghifari, Prof. Didin Muhafidin menambahkan, kehadiran Ilham Akbar Habibie dapat menambah pengetahuan para mahasiswanya. "Beliau sangat mempuni dari berbagai hal, selain seorang teknokrat, ilmuwan tapi juga pebisnis. Jadi, paham betul bukan yang secara tertulis, tapi secara praktis pun mengalami betul apa yang harus dilakukan ketika harus bersaing ekonomi secara digital," ujar Didin.

Bandung: Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Ilham Akbar Habibie, menilai minat masyarakat untuk literasi digital masih rendah saat ini. Hal itu disampaikan kepada para mahasiswa saat menjadi narasumber di Universitas Al Ghifari, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 31 Juli 2024.
 
"Tadi saya memberikan semacam overview bagaimana kita harus melihat digital, ada aspek infrastruktural, ada aspek alat atau produk terus ada aspek pemberdayaan manusia," ujar Ilham, usai mengisi seminar dengan tema Berpikir Global Bertindak Lokal: Tantangan dan Peluang Ekonomi di Era Digital.
 
Ilham menuturkan, penekanan tentang literasi digital harus dilakukan terutama kepada mahasiswa yang merupakan generasi Z. Pasalnya, para generasi tersebut dinilai aktif namun pemahaman literasinya masih rendah.
"Mereka adalah semuanya Gen Z yang lahir di era digital, mereka digital natif. Mereka juga banyak pertanyaan, terutama yang tadi saya lihat itu pertanyaan mengenai cyber security," sahutnya 
 
Terkait keamanan siber, kata dia, secanggih apa pun, pasti akan ada teknologi yang lebih canggih untuk membobol.
 
"Enggak ada solusi yang sempurna, jadi apa yang kita lakukan, kita harus membuat cadangan mengenai semua data kita, karena hanya dengan kita mendiversifikasikan data untuk meminimalkan risiko digital yang kita memang harus hadapi," ucapnya.
 
Selain itu, kata dia, secara umum literasi digital masyarakat Indonesia, termasuk di Jabar masih rendah. Pola pembelajaran pun, sambungnya, harus diperbaiki agar minat baca terutama anak-anak bisa meningkat 
 
"Rata-rata anak-anak di Jabar itu sekolahnya di bawah 9 tahun. Sehingga tidak mungkin literasi digitalnya sudah tinggi. Jadi saya kira itu harus diperbaiki karena mau bagaimanapun literasi digital itu penting," ungkapnya.
 
Sementara itu, rektor Universitas Al Ghifari, Prof. Didin Muhafidin menambahkan, kehadiran Ilham Akbar Habibie dapat menambah pengetahuan para mahasiswanya.
 
"Beliau sangat mempuni dari berbagai hal, selain seorang teknokrat, ilmuwan tapi juga pebisnis. Jadi, paham betul bukan yang secara tertulis, tapi secara praktis pun mengalami betul apa yang harus dilakukan ketika harus bersaing ekonomi secara digital," ujar Didin.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(MEL)