Sentimen
Negatif (100%)
1 Agu 2024 : 06.35
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok

Kasus: penganiayaan, kecelakaan

Siapa Penganiaya Bayi di Daycare Depok? Influencer Parenting Ini Mendadak Disorot

1 Agu 2024 : 06.35 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Siapa Penganiaya Bayi di Daycare Depok? Influencer Parenting Ini Mendadak Disorot

PIKIRAN RAKYAT - Pemilik daycare sekaligus pelaku penganiayaan bayi 2 tahun di Depok digadang-gadang merupakan seorang influencer di media sosial.

Sosok MI, terduga pelaku penganiayaan terhadap balita berinisial MK disebut-sebut sebagai seorang pemengaruh di dunia parenting.

Netizen mengira bila MI yang dimaksud merupakan inisial dari influencer ternama, Meita Irinty. Asumsi itu terbentuk usai akun media sosial sebuah komunitas membagikan foto yang menampilkan terduga pelaku di samping pemberitaan terkait.

Sejumlah netizen turut menandai akun Meita Irinty atau sosok yang akrab disapa Tata di kolom komentarnya.

"Netizen silakan tatarianty,IG-nya ga bisa di-mention," ucap pemilik akun @gianluigich dikutip pikiran-rakyat.com dari akun @komisi.co pada Rabu, 31 Juli 2024.

"Ini @tatairianty? yang punya @wensenschoolindonesia sama tabeautystore bukan sih?" ujar pemilik akun @febrifnh.

"Dia bukannya punya IG tentang info-info mengenai anak-anak ya?" tutur pemilik akun @yulianimargareth.

Tata sendiri kabarnya kerap membagikan konten-konten bijak terkait orangtua dan anak, serta sempat ikut menaruh perhatiannya pada kasus viral penganiayaan anak selebgram, Aghnia Punjabi beberapa waktu lalu.

Hingga saat ini belum jelas siapa pelaku penganiayaan terhadap batita berinisial MK itu. Surat laporan polisi yang beredar juga tidak menampilkan nama jelas dari pelaku. Kasus ini masih di bawah pengawasan Polda Metro Depok dan KPAI dengan laporan teregistrasi LP/B/1530/VII/2024/SPKT/Polres Metro Depok/Polda Metro Jaya.

Laporan orangtua batita yang anaknya dianiaya pemilik Daycare di Depok.

Kronologi Kejadian

RDU (28), ibu korban awalnya tak tahu bila sang anak mengalami kekerasan.

Hal itu lantaran saat bertanya pada pihak daycare, mereka menyebut MK tidak mengalami perundungan maupun kecelakaan kecil di tempat penitipan.

"Tetapi, setelah kami tahu, orangtua tahu bahwa anak saya memar di bagian tubuhnya, itu kami konfirmasi ke pihak daycare dan mereka menyanggah. Mereka bilang katanya anak saya itu enggak ada jatuh, enggak diisengin sama teman-temannya, enggak terbentur apa pun," ujar RDU pada wartawan.

Lantas orangtua korban berpikir bahwa memar tersebut muncul beriringan dengan demam yang sedang dialami oleh anaknya. Mereka pun melakukan screening untuk memastikan penyebab luka dalam yang ditemukan di tubuh mungil MK.

"Jadi, kami sebagai orang tua positif thinking bahwa itu memang anak saya memar itu karena sakit. Karena memang pada saat itu anak saya sedang demam. Jadi, kami bawa anak saya ke pihak dokter dan dokter melakukan screening sampai ke cek lab dan tes darah," ucapnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter memastikan bila luka pada tubuh MK muncul akibat benturan dan tekanan dari luar. Meski begitu, orangtua korban masih belum menaruh curiga pada pemilik daycare.

"Hasilnya semuanya bagus. Jadi, dokter menyimpulkan bahwa memar itu bukan dari demamnya. Tapi karena ada benturan atau ada tekenan sehingga badan anak saya memar-memar. Tapi, karena kami orang tua merasa bahwa 'Kayaknya enggak mungkin daycare-nya sampai menyiksa anak saya'. Jadi, kita positif thinking," kata dia.

Terungkapnya Kasus Kekerasan

Kasus penganiayaan baru terbuka saat guru di daycare madrasa sangsi saat melihat MK histeris setiap kali bertemu dengan MI. Mereka pun memeriksa rekaman CCTV dan menemukan tindak kekerasan terabadikan kamera pengawas.

Hasil rekaman CCTV memperlihatkan, peristiwa itu terjadi pada 10 Juni 2024. Dari alur waktu, kejadian traumatis yang menimpa MK dialaminya setelah dia dua minggu dititipkan di daycare milik MI.

Orangtua korban baru mengantongi bukti kekerasan yang dialami anaknya pada Rabu, 24 Juli 2024. Dengan berbekal alat bukti dan hasil screening medis, RDU dan suaminya langsung melaporkan pemilik daycare ke KPAI.

"Anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatub sampai dia tersungkur, lalu juga ada ditusuk dibagian punggung," katanya.

"Bukti itu cocok dengan bukti yang saya punya, yaitu foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare," ujar RDU***

Sentimen: negatif (100%)