Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: Kemacetan
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Ketum PBNU Curigai Pembentukan Pansus Haji, Said Didu: Kalau Tidak Salah, Ngapain Takut Dibongkar
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBBU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menucirgai pembentukan Panitia Khusus (Pansus) haji. Hal itu menuai kritik dari berbagai kalangan.
Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara, Muhammad Said Didu mengatakan mestinya tidak ada pihak yang takut dengan Pansus tersebut. Jika memang tidak ada yang merasa bersalah.
“Kalau tidan salah, ngapain takut kalau dibongkar,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Selasa (30/7/2024).
Ia bersepekulasi. Jangan sampai pihak yang takut informasi haji terbongkar adalah pihak yang mengambil keuntungan dari situ.
“Apakah hal ini bisa diartikan bahwa yang tidak mau atau takut informasi haji terbuka adalah pihak yang menikmati informasi yang tertutup tersebut?” ucapnya.
“Kalau takut artinya?” tambahnya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga menyoroti Gus Yahya.
Hal tersebut terkait dengan pelaksanaan haji 2024. Di tengah sorotan terhadap pelaksaan haji hingga pembentukan Pansus, Gus Yahya mengatakan pelaksanaan haji baik-baik saja.
Itu yang dipersoalkan Cak Imin. Juga Komisi VII DPR RI yang merupakan kader PKB.
“Wakil Ketua Komisi VII heran Gus Yahya soroti-pansus haji. Angket haji nggak-ada urusan dengan PBNU,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Senin (29/7/2024).
Cak Imin menjelaskan, pansus angket haji tidak terbentuk begitu saja. Namun ada hal yang melatar belakanginya.
“Pansus Angket Haji berawal dari Komisi VIII yang mengalami kemacetan rapat dengan Kementrian agama karena tidak mendapatkan data dan keterangan yang memadai,” ujarnya.
Sementara itu, kata dia, Kementerian Agama tertutup. Sehingga diperlukan pansus untuk membuka hal yang ditutup.
“Ketertutupan kemenag, membuat Komisi VIII bersepakat membongkar data yang tertutup itu melalui Pansus Angket, terutama penggunaan visa hak jamaah haji reguler yang tidak diberikan kepada jamaah yang sudah antri berpuluh tahun.
Jadi ini murni urusan pekerjaan komisi VIII yang meminta Pansus angket haji,” ucapnya.
Lagi pula, Cak Imin bilang pansus itu hanya fokus untuk persoalan-persoalan dalam haji. Tidak ada kaitannya dengan PKB dan PBNU.
“Fokus pada apakah terjadi penyelewengan penggunaan visa haji.
Gak ada urusanya dengan PKB atau PBNU. Paham!” pungkasnya.
Sebelumnya, Gus Yahya mencurigai pansus angket haji dilatarbelakangi masalah pribadi untuk menyerang PBNU.
"Soal pansus ya pansus haji ya. Nah ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita, pansus haji kemudian nyerang NU jangan-jangan ini masalah pribadi ini jangan-jangan gitu loh," kata Yahya dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (28/7/2024).
"Kami melihatnya nggak ada yang bisa dijadikan alasan yang cukup untuk pansus ini dan masyarakat saya juga bisa melihat lagi," sambungnya.
Yahya menduga ada kaitan dengan adiknya, Yaqut Cholil Qoumas, yang juga sebagai Menteri Agama RI. Namun tetap yang menjadi sasaran adalah PBNU.
(Arya/Fajar)
Sentimen: negatif (95.5%)