Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: Teroris, teror
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Nah, Hizbullah Sebut Serangan di Dataran Tinggi Golan dari Rudal Israel yang Salah Sasaran
iNews.id Jenis Media: Nasional
BEIRUT, iNews.id - Kelompok Hizbullah Lebanon menyebut serangan terhadap Kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan disebabkan oleh rudal Israel yang salah sasaran. Sedikitnya 12 orang tewas akibat kejadian itu dan 35 lainnya luka.
Dalam penjelasannya kepada PBB, seperti dilaoporkan Axios, Hizbullah mengungkap proyektil yang jatuh menimpa playground dan lapangan sepak bila itu adalah rudal sistem pertahanan atau pencegat milik Israel yang gagal menjalankan fungsinya.
Baca Juga
Israel Diserang Tewaskan 12 Orang, Kelompok Hizbullah Lebanon Bantah Terlibat
Israel membantah pernyataan Hizbullah dan tetap menuduh kelompok yang didukung Iran tersebut sebagai pelaku penyerangan.
Angkatan Udara Israel (IAF) menyerang target-target Hizbullah sepanjang Sabtu malam hingga Minggu pagi (27-28/7/2024). Sasaran itu berada di Lebanon selatan maupun lokasi lain.
Baca Juga
Israel-Lebanon di Ambang Perang Besar, PBB Desak Dua Pihak Tahan Diri
"Semalam, IAF menyerang serangkaian target teror Hizbullah, baik di dalam wilayah Lebanon maupun Lebanon selatan, termasuk tempat penyimpanan senjata dan infrastruktur teroris di wilayah Chabriha, Borj El Chmali, dan Beqaa, Kfarkela, Rab El Thalathine, Khiam, dan Tayr Harfa," bunyi pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Belum ada pernyataan dari Hizbullah terkait serangan itu.
Baca Juga
Israel Serukan Perang Lawan Lebanon, Begini Sikap Iran
Sebelumnya Hizbullah menegaskan tak terlibat dalam serangan di Majdal Shams. Lokasi itu berada di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Para pejabat Israel menuduh Hizbullah seraya menegaskan pembalasan, bahkan menyerukan perang.
Serangan terhadap markas Hizbullah itu dilancarkan Israel, meski kelompok itu membantah keterlibatannya dalam serangan roket di Majdal Shams.
Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon Jeanine Hennis-Plasschaert serta kepala pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL, Aroldo Lazaro, mendesak kedua pihak untuk menahan diri guna menghindari perang besar.
"Eskalasi bisa menenggelamkan seluruh kawasan dalam bencana yang tak terbayangkan," kata Plasschaert dan Lazaro, dalam pernyataan bersama.
Editor : Anton Suhartono
Sentimen: negatif (100%)