PIKIRAN RAKYAT - Partai Demokrat melalui perwakilan saksinya Andi Nurpati memberikan catatan keberatan karena tidak menyandingkan D Hasil dan C1 Hasil seperti yang diperintahkan Mahkamah Konstiusi (MK).

Demokrat keberatan lantaran pada praktiknya putusan MK dinilai tidak dijalankan dan malah menjalankan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang membuka kotak suara.

Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin menghormati catatan yang diberikan Partai Demokrat.

Afifuddin mengatakan bahwa dalam setiap rekapitulasi catatan keberatan itu kerap terjadi baik itu di provinsi, kabupaten/kota, termasuk di tingkat nasional.

"Semua upaya ketidakpuasan dan lain-lain tentu harus kita hadapi, tentu kita komunikasikan, ya intinya KPU siap untuk semuanya," kata Afifuddin usai rapat pleno penetapan hasil suara Pemilu pasca putusan Mahkamah Konsitusi (MK) di kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu 28 Juli 2024.

Afifuddin berkomitmen, KPU terus melakukan evaluasi rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat Nasional baik itu pada Pemilihan Presiden maupun Pemilihan Umum atau Pemilu Legislatif (Pileg) mendatang.

"Semua hal yang kita anggap kurang maksimal yang terjadi dalam proses Pemilu nanti akan kita evaluasi untu kita carikkan perbaikan dan jalan yang lebih baik," ujarnya.

"Misalnya dalam proses-proses pengambilan kebijakan, melibatkan banyak pihak," katanya.***