Sentimen
Positif (100%)
28 Jul 2024 : 06.45
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Institusi: Universitas Indonesia

Partai Terkait

Rano Karno Batal Maju Pilgub Banten 2024: Demi PDIP, Tak Boleh Paksakan Ego Sendiri

28 Jul 2024 : 13.45 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Rano Karno Batal Maju Pilgub Banten 2024: Demi PDIP, Tak Boleh Paksakan Ego Sendiri

PIKIRAN RAKYAT - Politisi PDIP, Rano Karno mengurungkan niatnya untuk maju dalam kontestasi Pilgub Banten 2024. Alasannya, demi kemenangan partai moncong putih yang menaunginya, dan tidak memaksakan ego serta kepentingan diri sendiri.

"Demi kemenangan partai, tak boleh ada yang memaksakan ego dan kepentingan diri sendiri. Untuk masalah Banten, saya kira posisi saya sebagai petugas partai cukup jelas, yakni mengamankan apa pun perintah partai," katanya, Sabtu 27 Juli 2024.

Mantan Gubernur Banten itu menilai, pada saat ini Tanah Jawara membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki darah segar, tetapi berpengalaman.

"Banten membutuhkan generasi yang lebih muda untuk membangun kebaruan," ucap Rano Karno.

Dia juga menilai, Banten membutuhkan sosok orang-orang yang terbukti memiliki rekam jejak baik sebagai kepala daerah di kabupaten/kota. Namun, dengan catatan, sudah berhasil menunjukkan kesuksesan dan progresivitas pembangunan di wilayah yang pernah dipimpinnya.

"Bila memang diperlukan, saya akan membantu dan mendukung Cagub dan Cawagub Banten. Khususnya menyusun strategi pembangunan untuk Banten yang lebih modern dan berkemajuan," tutur Rano Karno.

Menurutnya, semua kader PDIP di Banten memiliki kewajiban untuk menjaga marwah atau kehormatan partai. Sekaligus memenangkan PDIP di Pilgub Banten 2024.

Pilih Banten Ketimbang Jakarta

Padahal, Rano Karno sebelumnya mengaku lebih tertarik maju pada Pilgub Banten ketimbang Pilgub Jakarta 2024. Terlebih, partai moncong putih telah memberikannya lampu hijau.

Menurut Sekretaris Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDIP itu, pembangunan di Banten masih menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan.

"Saya lebih memilih ikut (pilkada) di Banten. Kalau Banten bahasanya membangun, kalau Jakarta mengkolek ya," ucap Rano Karno, Minggu 21 Juli 2024.

Dia mengatakan, di Jakarta tidak ada yang bisa dibangun lagi, kecuali infrastruktur. Sementara untuk Banten, dengan jalan tol selesai bukan berarti pekerjaan selesai, tetapi harus dibarengi dengan perencanaan.

"Maaf ya, misalnya Jawa Tengah perencanaan 20 tahun, sekarang kita ini tol jadi kabupaten-kota yang terlewati tidak punya perencanaan. Itu yang dulu pada saat jadi gubernur, saya ajak perencanaan daerah bicara tentang itu," kata Rano Karno.

Meski begitu, dia mengatakan bahwa dirinya masih menunggu penugasan resmi partai terkait Pilgub Banten 2024. Sebab, dia adalah petugas partai yang menunggu perintah dari pusat.

"Kita kan petugas partai, jadi tergantung partai menugaskan. Jadi ada mekanismenya, tapi kalau memang perintah itu hadir, ya tentu kita jalankan," ujar Rano Karno.

Dinilai Ideal Jadi Kuda Hitam Anies

Anies Baswedan telah diusung oleh PKB sebagai bakal calon Gubernur pada Pilgub Jakarta 2024. Namun, sampai saat ini sosok pendampingnya masih belum ditentukan.

PKS sebelumnya telah mendeklarasikan dukungan mereka untuk Anies Baswedan, sekaligus menyodorkan Sohibul Iman sebagai wakilnya. Pasangan tersebut pun dinamai 'AMAN'.

Akan tetapi, sosok yang dinilai cocok untuk mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru adalah Rano Karno. Sosok si Doel anak Betawi asli itu disebut bisa menjadi kuda hitam untuk maju sebagai pendamping Anies Baswedan.

Tidak tanggung-tanggung, kehadiran Rano Karno juga diyakini bisa meningkatkan peluang kemenangan Anies Baswedan di Jakarta. Pendamping Anies Baswedan di Jakarta harus mewakili semua kelompok, mengingat masyarakat Jakarta memiliki latar belakang yang kosmopolit dan beragam.

"Sosok Rano Karno layak karena pernah berpengalaman di eksekutif dan legislatif. Artinya, memang dia ini kan orang Jakarta yang memiliki track record (latar belakang) yang jelas sebagai seniman dan labeling-nya itu dari Jakarta. Jadi penerimaan sosok beliau sendiri di masyarakat relatif mudah, ga akan punya kesulitan," kata Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Aditya Perdana dalam rilis yang diterima Pikiran-Rakyat.com pada Rabu 17 Juli 2024.

Meski begitu, dia sendiri masih meragukan soal kesediaan Rano Karno maju sebagai wakil gubernur. Sebab, dia sudah pernah menjabat orang nomor satu di Banten sebelumnya.

Kecuali itu, tingkat keterpilihan sosok calon Gubernur di Jakarta, berdasarkan survei Litbang Kompas masih di bawah 40 persen. Sehingga, Rano Karno sendiri juga masih punya peluang maju sebagai Jakarta satu.

"Yakin Rano Karno mau jadi wakil gubernur? Dia mantan gubernur, jadi artinya peluang itu (sebagai calon gubernur) masih ada, tapi mungkin dari politik sekarang lebih realistis kali ya," tutur Aditya Perdana.

Akan tetapi, dia juga mengatakan bahwa Rano Karno bisa menjadi semacam titik temu sebagai calon wakil gubernur dari partai politik pendukung Anies Baswedan. Dia pun mengamini sosok Rano yang bisa menjadi kuda hitam karena bisa memperluas basis pemilih Anies Baswedan yang tak terjangkau sebelumnya.

"Bisa menjadi penengah buntunya sosok Wakil Gubernur. (Karena) Rano Karno ini sudah terkenal sebelum menjadi politisi dan sosok yang dapat diterima semua kelompok," ucap Aditya Perdana.***

Sentimen: positif (100%)