Sentimen
Netral (91%)
27 Jul 2024 : 11.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Menteng

Kasus: HAM, Tragedi Kudatuli

Partai Terkait

PDI-P Tidak Bisa Diperlakukan Sembarangan

27 Jul 2024 : 18.29 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

PDI-P Tidak Bisa Diperlakukan Sembarangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menegaskan, PDI-P merupakan parpol yang sah dan tidak boleh diperlakukan secara sembarangan.

Pesan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto pada peringatan Peristiwa 27 Januari 1996 (Peristiwa Kudatuli) di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2024).

"Ibu Megawati Soekarnoputri berpesan kepada kita semua bahwa kita (PDI-P) adalah partai yang sah, dan kita juga warga negara yang sah yang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Karena itulah kita tidak bisa diperlakukan sembarangan, seakan-akan kita bukan warga negara Indonesia, seakan-akan kita bukan pemilik republik ini, saudara-saudara sekalian," ujar Hasto.

Hasto pun menyinggung bahwa Megawati sebagai saksi sejarah dari Peristiwa Kudatuli yang terus memperjuangkan konstitusi dan demokrasi.

Baca juga: PDI-P Harap Peristiwa Kudatuli Diakui sebagai Pelanggaran HAM Berat

Sehingga, menurutnya, kader PDI-P harus terus turun ke bawah untuk mengingatkan semangat dari perlawanan dalam Peristiwa Kudatuli.

"Dengan memperingati Kudatuli ini kita terus turun ke bawah, kita terus gelorakan semangat perjuangan ini sekaligus mengingatkan kalau yang namanya watak kekuasaan," kata Hasto.

"Pada dasarnya kekuasaan itu muncul bukan melekat pada diri si aktor, kekuasaan itu pada dasarnya muncul dari suatu kekuatan kolektif rakyat, kekuatan ide dari rakyat yang mendambakan kemerdekaan yang sejati, yang mendambakan hak perserikatan dan berkumpul yang mendambakan hak bersuara sehingga suara-suara kebebasan tidak dibungkam termasuk oleh rezim otoriter yang mengklaim dirinya kok boleh berpihak kepada rakyat," jelasnya.

Lebih lanjut, Hasto menyinggung soal pelajaran demokrasi dari Peristiwa Kudatuli.

Menurutnya, demokrasi merupakan sistem yang berdasarkan kekuasaan rakyat yang harus terus diperjuangkan.

Baca juga: Puisi Wiji Thukul dan Aksi Teatrikal Warnai Peringatan Peristiwa Kudatuli di DPP PDI-P

"Karena kekuasaan bisa lupa ketika jatuh pada kenikmatan dari kekuasaan itu sendiri," tegasnya.

"Percayalah bahwa kekuasaan, setebal apa pun tembok kekuasaan itu dibangun, Kudatuli mengajarkan kekuatan arus bawah tidak bisa dibungkam. Kekuasaan arus bawah mampu melawan berbagai tembok-tembok kekuasaan yang lupa diri makna sejatinya kekuasaan untuk rakyat untuk kepemimpinan Indonesia bagi dunia," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: netral (91.4%)