Sentimen
Negatif (99%)
26 Jul 2024 : 07.04
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi, Kambing, Domba

Kab/Kota: bandung

Tokoh Terkait

Populasi Sapi Perah di Jabar Menurun Terimbas PMK

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

26 Jul 2024 : 07.04
Populasi Sapi Perah di Jabar Menurun Terimbas PMK

Bandung: Populasi sapi perah di Jawa Barat mengalami penurunan setelah diterpa badai virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada 2022. Kondisi ini mengakibatkan penurunan pemenuhan kebutuhan susu, karena populasi sapi perah menuruh sebesar 34 persen. Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat, Indriantari, mengatakan, para peternak sapi perah merasakan langsung dampak dari penyakit PMK. para peternak pun banyak kehilangan sapi peliharaan.  "Kami kehilangan populasi sapi perah sebesar 34 persen setelah PMK, belum lagi produksinya yang turun efek dari penyakit itu (PMK), kan ada penurunan terhadap produksi," kata Indriantari di Gedung Sate Bandung, Kamis, 25 Juli 2024. Ia menuturkan, hewan ternak yang paling terdampak PMK di Jabar yaitu sapi perah, sapi potong, domba kemudian kerbau. Sementara jumlah paling banyak yakni sapi dibandingkan hewan ternak lainnya.    "PMK itu menyerang kambing, domba, kemudian sapi, kerbau. Untuk sapi potong di kita memang populasinya kan enggak banyak, karena banyak masyarakat kita (ternak) sapi potong itu adalah penggemukan," sahutnya. Hal itu pun, lanjutnya, berdampak pada penurunan produksi susu ditingkat nasional yang sebelumnya Jabar berada diurutan pertama. "Karena kita secara nasional kita baru 20% ya kebutuhan susu yang bisa dipenuhi mulai dari yang terbesar itu adalah Jawa Timur, Jawa Tengah kemudian Jawa Barat. Jawa Barat itu pernah jadi nomor satu untuk produsen susu," ujar.  DKPP Jabar diakuinya, kini tengah menggenjot kembali produksi susu melalui beberapa langkah yang tengah berjalan. Indriantari memastikan, meski populasi sapi perah menurun, tingkat produksi masih bisa ditingkatkan.  "Kami ingin ngejar itu lagi, produksinya banyak lagi, kalau populasi bisa kita kalah tapi produksi kita bisa mudah-mudahan bisa ngejar. Karena tadi kita akan tingkatkan produktifitas dari sapi," ungkapnya. Sementara itu berdasarkan data BPS, populasi sapi potong di Jabar sampai 2022 sebanyak 377.505 ekor (2021 sebanyak 415.141 ekor). Sedangkan sapi perah di tahun yang sama sebanyak 110.005 ekor (2021 sebanyak 119.939 ekor). Untuk produksi, daging sapi di Jabar per 2023 sebanyak 76,2 ribu ton (2022 sebanyak 72,4 ribu ton).

Bandung: Populasi sapi perah di Jawa Barat mengalami penurunan setelah diterpa badai virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada 2022. Kondisi ini mengakibatkan penurunan pemenuhan kebutuhan susu, karena populasi sapi perah menuruh sebesar 34 persen.
 
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat, Indriantari, mengatakan, para peternak sapi perah merasakan langsung dampak dari penyakit PMK. para peternak pun banyak kehilangan sapi peliharaan. 
 
"Kami kehilangan populasi sapi perah sebesar 34 persen setelah PMK, belum lagi produksinya yang turun efek dari penyakit itu (PMK), kan ada penurunan terhadap produksi," kata Indriantari di Gedung Sate Bandung, Kamis, 25 Juli 2024.
Ia menuturkan, hewan ternak yang paling terdampak PMK di Jabar yaitu sapi perah, sapi potong, domba kemudian kerbau. Sementara jumlah paling banyak yakni sapi dibandingkan hewan ternak lainnya. 
 
"PMK itu menyerang kambing, domba, kemudian sapi, kerbau. Untuk sapi potong di kita memang populasinya kan enggak banyak, karena banyak masyarakat kita (ternak) sapi potong itu adalah penggemukan," sahutnya.
 
Hal itu pun, lanjutnya, berdampak pada penurunan produksi susu ditingkat nasional yang sebelumnya Jabar berada diurutan pertama. "Karena kita secara nasional kita baru 20% ya kebutuhan susu yang bisa dipenuhi mulai dari yang terbesar itu adalah Jawa Timur, Jawa Tengah kemudian Jawa Barat. Jawa Barat itu pernah jadi nomor satu untuk produsen susu," ujar. 
 
DKPP Jabar diakuinya, kini tengah menggenjot kembali produksi susu melalui beberapa langkah yang tengah berjalan. Indriantari memastikan, meski populasi sapi perah menurun, tingkat produksi masih bisa ditingkatkan. 
 
"Kami ingin ngejar itu lagi, produksinya banyak lagi, kalau populasi bisa kita kalah tapi produksi kita bisa mudah-mudahan bisa ngejar. Karena tadi kita akan tingkatkan produktifitas dari sapi," ungkapnya.
 
Sementara itu berdasarkan data BPS, populasi sapi potong di Jabar sampai 2022 sebanyak 377.505 ekor (2021 sebanyak 415.141 ekor). Sedangkan sapi perah di tahun yang sama sebanyak 110.005 ekor (2021 sebanyak 119.939 ekor). Untuk produksi, daging sapi di Jabar per 2023 sebanyak 76,2 ribu ton (2022 sebanyak 72,4 ribu ton).

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(MEL)

Sentimen: negatif (99.9%)