Sentimen
Negatif (64%)
25 Jul 2024 : 06.05
Informasi Tambahan

BUMN: PLN, PT Pos Indonesia

Event: Rezim Orde Baru

Institusi: UGM

Kab/Kota: Bandar Lampung

Kasus: Narkoba

Partai Terkait

Jejak Andi Arief: Pengkritik Jokowi hingga Sebut Prabowo Jenderal Kardus, Kini Jabat Komisaris PLN

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

25 Jul 2024 : 06.05
Jejak Andi Arief: Pengkritik Jokowi hingga Sebut Prabowo Jenderal Kardus, Kini Jabat Komisaris PLN

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak susunan dewan komisaris PT PLN (Persero). Salah satu nama yang masuk adalah Andi Arief. Politikus Partai Demokrat itu menduduki jabatan sebagai Komisaris Independen Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Andi Arief dikenal sebagai aktivis yang vokal mengkritik pemerintahan Jokowi. Pria kelahiran Bandar Lampung 20 November 1970 itu merupakan salah satu orang dekat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ketika SBY menjadi presiden, Andi Arief pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam dari tahun 2009 hingga 2014.

Andi Arief dikenal sebagai salah satu aktivis yang ikut berperan menumbangkan rezim Orde Baru. Bahkan pada tahun 1999, ia merupakan salah satu aktivis yang ikut diculik.

Ketika kuliah, ia menempuh studi Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM).

Andi Arief pernah menjabat sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Fisipol UGM dan Pemimpin Umum Majalah Mahasiswa Fisipol.

Pada Pemilu 2004, Andi menjadi bagian tim pemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla. Dua tahun setelahnya, ia ditunjuk menjadi Komisaris PT Pos Indonesia.

Setahun setelahnya, pada 2009, Andi memutuskan mundur dari PT Pos Indonesia karena fokus pada pemenangan SBY-Boediono di Pilpres 2009.

Kala itu, SBY meraih kemenangan untuk periode keduanya. Andi Arief kemudian ditunjuk menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana.

Usai pemerintahan SBY berakhir, posisi Partai Demokrat berada di luar pemerintahan. Andi pun kerap mengkritik keras pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pada 3 Maret 2019, Andi sempat tersandung kasus penggunaan narkotika jenis sabu. Namun, polisi akhirnya melepas Andi pada 5 Maret 2019 karena dianggap tak cukup bukti untuk menjeratnya.

Pada 2024, Andi Arief bertugas sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat. Ia juga aktif dalam tim pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

 

Wakil Sekertaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief ditangkap di sebuah hotel karena diduga menggunakan narkoba.

Sentimen: negatif (64%)