TEL AVIV, iNews.id – Menteri ekstremis Israel, Itamar Ben Gvir, mennyatakan dukungannya kepada Donald Trump untuk menjadi presiden AS berikutnya. Dukungan semacam itu tidak lazim diungkapkan oleh seorang pejabat zionis. 

Ben Gvir mengatakan, kembalinya Trump ke Gedung Putih akan meningkatkan peluang kemenangan Israel melawan kelompok-kelompok perlawanan di Timur Tengah yang didukung Teheran, bahkan Iran itu sendiri.

Baca Juga

Dapat Surat dari Presiden Palestina, Donald Trump: Mahmoud Baik Sekali, Semoga Sukses!

“Saya yakin dengan Trump, Israel akan mendapat dukungan untuk bertindak melawan Iran,” kata menteri keamanan nasional Israel itu kepada Bloomberg, seperti dilansir pada Rabu (24/7/2024).

“Dengan Trump, akan menjadi lebih jelas bahwa musuh-musuh harus dikalahkan,” ujar politikus Yahudi sayap kanan itu.

Baca Juga

Pascapenembakan, Dinas Rahasia Sarankan Donald Trump Tak Kampanye di Luar Ruangan

Ben Gvir selalu menentang perundingan gencatan senjata yang dapat menghentikan pertempuran di Gaza, meski itu hanya bersifat sementara. Di satu sisi, sikap ekstremnya itu melemahkan upaya negosiasi yang dimediasi secara internasional selama berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas dan mengakhiri krisis di Gaza. 

Akan tetapi, partai yang dia pimpin, Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi) juga menjadi salah satu anggota koalisi yang menentukan kelangsungan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamain Netanyahu. Karenanya, Netanyahu pun kini berada dalam posisi terjepit: antara melawan tekanan komunitas internasional (termasuk dari sekutu dekat Israel, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden); atau membiarkan partai garis keras Ben Gvir keluar dari koalisi dengan risiko kabinetnya kehilangan kekuasaan. 

Baca Juga

Trump-Vance Menduga Joe Biden sedang Dikudeta Partai Demokrat

Dukungan Ben Gvir kepada Trump itu muncul menjelang Netanyahu berpidato di hadapan Kongres AS di Washington DC, pada Rabu(24/7/2024) waktu AS. Menteri radikal zionis itu menyadari bahwa dukungannya terhadap presiden ke-45 AS itu mungkin akan berdampak buruk terhadap pejabat-pejabat Israel lainnya.

“Seorang menteri kabinet seharusnya menjaga netralitas, tapi hal itu tidak mungkin dilakukan di masa Biden,” kata Ben Gvir.

Baca Juga

Donald Trump Sebut Kim Jong Un Merindukannya, Janji Lebih Bersahabat jika Jadi Presiden Lagi

Pilpres AS 2024 akan digelar pada 5 November nanti. Sementara Trump berhasil memperoleh tiket pencapresan dari Partai Republik.

Lebih dari 39.000 warga Gaza dibantai Israel dalam perang yang sudah berlangsung sembilan bulan antara para pejuang Palestina melawan pasukan zonis di wilayah itu. Sementara sedikitnya 90.000 orang di Gaza terluka akibat konflik yang meletus sejak 7 Oktober itu.

Editor : Ahmad Islamy Jamil