Sentimen
Positif (97%)
20 Jul 2024 : 06.20
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Kab/Kota: Batang, Cirebon

Tokoh Terkait

Lifting Migas pada Semester I 2024 Tak Capai Target, Ini Biang Keroknya! Sabtu, 20/07/2024, 06:20 WIB

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

20 Jul 2024 : 06.20
Lifting Migas pada Semester I 2024 Tak Capai Target, Ini Biang Keroknya!
Sabtu, 20/07/2024, 06:20 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa hingga semester I 2024 lifting minyak dan gas tidak mencapai target.

Untuk lifting minyak realisasinya hanya mencapai 576 ribu barel per hari (BOPD). Realisasi ini cenderung lebih rendah dari target APBN 2024 sebesar 635 ribu BOPD.

Baca Juga: Telkom Nyatakan Komitmen Dukung Transformasi Bisnis Industri Migas

"Lifting minyak sampai dengan semester 1, karena kita di semester 1 mengalami gangguan banjir di mana-mana, sehingga drilling praktis lebih dari satu bulan tidak bisa dilakukan, sehingga ada beberapa keterlambatan kegiatan drilling yang mengakibatkan realisasi produksi minyak kita adalah 576.000 barrel oil per hari," jelas Dwi pada Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Semester I Tahun 2024 yang disiarkan lewat Youtube SKK Migas, Jumat (19/7). 

Sementara itu, lifting gas pada Semester I 2024 juga tidak mencapai target dimana realisasinya hanya mencapai 5.301 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Realisasi ini juga lebih rendah dibanding target APBN 2024 sebesar 5.785 MMSCFD.

"Di gas ini memang kendalanya adalah di infrastruktur dan kita harapkan nanti batang cirebon akan bisa tersambung di akhir 2025 sehingga kelebihan gas dari Jawa Timur bisa dialirkan ke Jawa Barat," kata Dwi.

Baca Juga: SKK Migas Kebut 1 Juta Barel Minyak dan 12 Miliar Kubik Gas Per Hari

Pihaknya juga mengupayakan agar dapat menggenjot pumping di Natuna, sehingga kelebihan gas di Natuna bisa dialirkan ke Batam. 

"Jadi, saat ini Natuna mengalir ke Singapura, kami harapkan nanti kelebihan gasnya bisa diserap juga oleh Batam. Sehingga, gas dari Sumatera bagian tengah bisa dialirkan untuk mendukung Jawa Barat," sambung Dwi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Sentimen: positif (97.7%)