Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Tuban, Bojonegoro, Surabaya, Sidoarjo, Jember, Malang, Blitar, Kediri, Mojokerto, Nganjuk, Banyuwangi, Magetan, Gresik, Lamongan, Pasuruan, Pacitan, Pamekasan, Madiun, Ponorogo, Probolinggo, Sumenep, Lumajang, Trenggalek, Bondowoso, Situbondo, Ngawi, Bangkalan, Tulungagung, Madura
Partai Terkait
Tokoh Terkait
84,5-91,7 Persen Responden Lebih Menerima Kandidat Orang Asli Jatim
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Latar belakang kandidat calon kepala daerah yang merupakan orang asli Jawa Timur nampaknya sangat berpengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim) 2024.
Hal itu ditemukan dari hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024. Dikutip dari Kompas.id, Jumat (19/7/2024), 84,5 persen sampai 91,7 persen responden yang merupakan penduduk Jawa Timur mempertimbangkan latar belakang kepala daerah yang merupakan orang asli dari daerahnya.
Untuk diketahui, Litbang Kompas membagi pertimbangan pemilih ke dalam empat wilayah geokultural, yakni Mataraman, Arek, Tapal Kuda, dan Madura.
Mataraman berada di bagian barat Jawa Timur yang meliputi Blitar, Bojonegoro, Kediri, Madiun, Lamongan, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.
Baca juga: Survei Litbang Kompas Pilkada Jatim 2024: Khofifah 26,8 Persen, Risma 13,6 Persen
Arek di sebelah timur dari Mataraman yang meliputi Gresik, Jombang, Malang, Batu, Mojokerto, Pasuruan, Surabaya, dan Sidoarjo.
Kemudian, Tapal Kuda di kawasan timur yang meliputi Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Probolinggo, Lumajang, dan Situbondo. Sementara Madura meliputi Bangkalan, Sampangan, Pamekasan, dan Sumenep.
Dari keempat wilayah tersebut, 91,7 responden yang berasal dari wilayah Madura menilai latar belakang orang asli Jatim penting. Disusul dari wilayah Tapal Kuda 89,8 persen. Lalu, wilayah Arek 88,5 persen dan Mataraman 84,5 persen.
Latar belakang kandidat yang juga dinilai penting oleh responden yakni berasal dari generasi muda. Dengan rincian, di wilayah Madura 77,1 persen, Mataraman 76,2 persen, Arek 73,8 persen, dan Tapal Kuda 72,7 persen.
Baca juga: PKS Dukung Khofifah-Emil Dardak, Politikus PDI-P: Bermain Aman
Faktor yang berada di urutan ketiga adalah kandidat merupakan tokoh agama. Sebanyak 72,1 persen responden di wilayah Arek menilai latar belakang ini penting.
Sementara itu, di wilayah Mataraman sebesar 71,3 responden, Tapal Kuda 70,5 persen, dan di wilayah Madura 68,8 persen.
Berikut link berita Kompas.id, https://www.kompas.id/baca/riset/2024/07/19/survei-kompas-pilgub-jatim-2024-siapa-yang-menjadi-penantang-khofifah-emil?open_from=Riset_Page
Membaca temuan tersebut, peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu mengatakan, pengaruh kerajaan dan kultural-agama memang terus berlangsung sampai saat ini di Jawa Timur.
Dia mencontohkan, pemilih wilayah Tapal Kuda dan Madura cenderung tidak bisa melepaskan diri dari sentimen latar belakang agama.
“Di Madura, budaya ‘Bhapa, Bhabu, Guru, Rato’ masih mengakar kuat dalam menentukan pilihan, termasuk pilihan politik. Istilah tersebut miliki arti pertama bapak, kedua ibu, ketiga kiai, keempat ratu atau kepala daerah setempat dalam urutan untuk dimintai pendapat,” tulis Yohan dikutip dari Kompas.id, Jumat.
Baca juga: Survei Litbang Kompas Pilkada Jatim: Jokowi dan Prabowo Effect Terbesar di Wilayah Tapal Kuda
Sentimen: positif (100%)