69 Hari Operasional Haji, Jemaah Indonesia Meninggal di Tanah Suci Tembus 453 Orang
Liputan6.com Jenis Media: News
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag( Hilman Latief memastikan bahwa tidak ada jamaah haji Indonesia yang tergeletak wafat di Mina tanpa adanya penanganan.
"Gambar itu yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jamaah kita," ujar di Makkah, Jumat 21 Juni 2024.
Pernyataan ini merespons beredarnya video di media sosial perihal jamaah yang tergeletak di jalanan jalur Jamarot, Mina. Mereka dinarasikan telah meninggal dunia dan hanya ditutup oleh kain ihram.
Video tersebut membuat masyarakat Indonesia was-was, khawatir ada saudaranya yang mengalami hal serupa.
Hilman mengakui, memang terdapat jamaah Indonesia yang meninggal dunia saat prosesi puncak haji di Mina.
Namun mereka wafat saat dalam penanganan petugas kesehatan di tenda-tenda maupun saat dirawat intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
"Di Mina ada yang wafat di tenda setelah kecapekan atau setelah jumrah. Ada juga yang di KKHI. Jadi konteksnya tidak sesuai dengan di video yang banyak tergeletak," kata dia.
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak khawatir. Sebab jamaah haji Indonesia selalu mendapatkan penanganan dari petugas haji. Bahkan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) banyak petugas yang berjaga di banyak tempat.
"Jumlah jamaah yang wafat banyak, tapi tak sebanyak tahun lalu. Tapi video yang tersebar itu bukan terkait dengan jemaah kita. Ada dugaan haji dibiarkan," katanya.
"Yang ada petugas haji kita full team. Ada beberapa spot di sana dan langsung ditangani," kata Hilman menambahkan.
Sentimen: positif (64%)