Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington, New York
Kasus: pembunuhan, penembakan
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Terkuak! Penembak Donald Trump Cari Foto Joe Biden dan Cek Jadwal Konvensi Demokrat di Internet
iNews.id Jenis Media: Nasional
WASHINGTON DC, iNews.id – Pelaku penembakan Donald Trump, Thomas Crooks, dilaporkan mencari foto-foto mantan presiden AS itu dan mengecek jadwal kampanyenya. Tak hanya itu, pelaku ternyata juga mengecek jadwal Konvensi Nasional Partai Demokrat.
Surat kabar The New York Times (NYT), dengan mengutip sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut, melaporkan pada Kamis (18/7/2024) bahwa Crooks menggunakan ponsel dan perangkat lainnya untuk mencari gambar-gambar Trump. Selain itu, dia juga menelusuri foto-foto Presiden petahana AS Joe Biden.
Baca Juga
Dinas Rahasia Sadari Ancaman terhadap Trump 1 Jam Sebelum Penembakan, tapi Tak Bertindak
Crooks dikatakan juga mengumpulkan informasi tentang Direktur Biro Investigasi Federal AS (FBI), Christopher Wren; Jaksa Agung AS Merrick Garland, dan; seorang anggota keluarga Kerajaan Inggris.
Menurut NYT, riwayat penelurusan internet Crooks itu menunjukkanbahwa dia mempunyai ketertarikan terhadap tokoh-tokoh berpengaruh dan terkemuka. Akan tetapi, temuan tersebut walau bagaimanapun tidak menggambarkan pola ideologis apa pun dalam aksinya menembak Trump, akhir pekan lalu.
Baca Juga
Aktor Star Wars Mark Hamill Dirujak Netizen gegara Ejek Luka Donald Trump
Donald Trump ditembak saat berkampanye untuk pemilihannya di Pilpres AS 2024 di Butler, Negara Bagian Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) malam waktu setempat. Akibatnya, telinga kanan capres AS dari Partai Republik itu terluka. Serangan tersebut juga membunuh salah satu hadirin dan melukai dua orang lainnya di antara kerumunan massa.
FBI mengidentifikasi penembak Trump sebagai Thomas Matthew Crooks (20), seorang pekerja dapur dari Bethel Park, Pennsylvania. Pelaku terdaftar sebagai anggota Partai Republik. Seorang penembak jitu (sniper) Dinas Rahasia AS (Secret Service) menembak mati Crooks tak lama setelah pemuda itu menembak Trump.
Baca Juga
Kremlin: Tak Ada yang Bagus buat Rusia saat Donald Trump jadi Presiden AS
FBI menganggap serangan tersebut sebagai percobaan pembunuhan dan potensi terorisme dalam negeri.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Sentimen: negatif (97%)