Sentimen
Positif (100%)
18 Jul 2024 : 23.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington, New York

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Rusia Akan Bekerja Sama dengan Siapa Pun Pemimpin AS

19 Jul 2024 : 06.54 Views 2

abadikini.com abadikini.com Jenis Media: News

Rusia Akan Bekerja Sama dengan Siapa Pun Pemimpin AS

Abadikini.com, JAKARTA – Rusia mengisyaratkan keterbukaan untuk bekerja sama dengan siapa pun yang dipilih rakyat Amerika pada November, menjelang pemilihan presiden.

Rusia juga memuji penolakan calon wakil presiden dari Partai Republik JD Vance terhadap kelanjutan bantuan militer untuk Ukraina.

“Kami akan tetap siap bekerja sama dengan pemimpin AS mana pun yang dipilih oleh rakyat AS,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam sambutan yang diterjemahkan dari bahasa Rusia di markas besar PBB di New York, Rabu (17/7) waktu setempat.

“Dan pemimpinnya bersedia terlibat dalam dialog yang adil dan saling menghormati,” katanya.

Rusia saat ini menjabat sebagai presiden Dewan Keamanan PBB dan Lavrov berada di kota tersebut untuk memimpin dua pertemuan Dewan Keamanan.

Lavrov selanjutnya menyatakan persetujuannya kepada wartawan atas penolakan Vance terhadap bantuan Ukraina.

“Mendukung perdamaian, mendukung penghentian bantuan yang telah diberikan, dan kami hanya bisa menyambutnya, karena itulah yang kami perlukan, untuk berhenti memberikan pasokan penuh senjata ke Ukraina, dan kemudian perang akan berakhir,” kata Lavrov.

Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengumumkan Vance sebagai pasangannya pada Senin (15/7) dalam pengumuman yang telah lama ditunggu-tunggu.

Pengumuman tersebut semakin meningkatkan kekhawatiran di Eropa mengenai kelanjutan dukungan Amerika terhadap Ukraina jika mantan presiden tersebut berhasil terpilih kembali.

Selama KTT NATO pekan lalu di Washington, sekutu mengumumkan rencana untuk membentuk komando baru di markas besar di Jerman yang dipimpin oleh seorang jenderal bintang tiga dengan pusat logistik di negara-negara sayap timur untuk memfasilitasi bantuan militer lanjutan aliansi tersebut ke Kiev.

Tindakan untuk menempatkan misi tersebut di bawah naungan NATO dilakukan untuk melindungi proses tersebut dari potensi gangguan yang dapat disebabkan oleh terpilihnya kembali Trump.

Sumber: Anadolu

Sentimen: positif (100%)