Elektabilitas Anies-Ahok Teratas, PDIP: Pemilih Jakarta Rasional

19 Jul 2024 : 00.34 Views 2

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Elektabilitas Anies-Ahok Teratas, PDIP: Pemilih Jakarta Rasional

Jakarta: Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan bahwa pemilih Jakarta merupakan orang-orang rasional. Pemilih Jakarta dinilai membutuhkan figur pemimpin yang berpengalaman. Hal ini merespons survei Litbang Kompas. Dua mantan Gubernur DKI Jakarta menempati posisi teratas, yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama. "Tentu beliau berdua ini sebagai figur yang pernah memimpin di Jakarta, dan tentu pemilih Jakarta pemilih yang rasional, tentu tidak ingin Jakarta ini dipimpin oleh orang-orang yang (tidak) berpengalaman," kata Masinton melalui keterangan video, Rabu, 17 Juli 2024. Masinton mengatakan PDIP masih intens membangun komunikasi antarpartai politik dalam menatap Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta. Hal ini penting agar bisa memiliki pemahaman dan pasangan calon yang sama untuk diusung dimajukan dalam kontestasi. "Nah tentu bangunan antarkomunikasi partai politik itu sangat penting. Karena apapun di Jakarta, tidak satupun partai politik yang memenuhi syarat secara formal untuk bisa mengusung sendiri calon gubernur dan wakil gubernur," ucap Masinton. Litbang Kompas melakukan survei tersebut pada 15-20 Juni 2024. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendapat 29,8 persen; mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20,0 persen; mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil 8,5 persen; dan Menteri BUMN, Erick Thohir 2,3 persen   Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep hanya memperoleh 1 persen. Selain Kaesang juga terdapat nama lain yang memiliki elektabilitas sekitar 1 persen. Mereka adalah Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Namun dari semua ini, jumlah responden yang tidak menjawab atau tidak tahu masih cukup tinggi, yakni 30,0 persen. Sementara yang menjawab lainnya atau di luar nama tokoh tersebut sebesar 4,3 persen. Survei periodik ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 400 responden yang dipilih secara acak dan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Daerah Khusus Jakarta. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen.

Jakarta: Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan bahwa pemilih Jakarta merupakan orang-orang rasional. Pemilih Jakarta dinilai membutuhkan figur pemimpin yang berpengalaman.
 
Hal ini merespons survei Litbang Kompas. Dua mantan Gubernur DKI Jakarta menempati posisi teratas, yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama.
 
"Tentu beliau berdua ini sebagai figur yang pernah memimpin di Jakarta, dan tentu pemilih Jakarta pemilih yang rasional, tentu tidak ingin Jakarta ini dipimpin oleh orang-orang yang (tidak) berpengalaman," kata Masinton melalui keterangan video, Rabu, 17 Juli 2024.
Masinton mengatakan PDIP masih intens membangun komunikasi antarpartai politik dalam menatap Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta. Hal ini penting agar bisa memiliki pemahaman dan pasangan calon yang sama untuk diusung dimajukan dalam kontestasi.
 
"Nah tentu bangunan antarkomunikasi partai politik itu sangat penting. Karena apapun di Jakarta, tidak satupun partai politik yang memenuhi syarat secara formal untuk bisa mengusung sendiri calon gubernur dan wakil gubernur," ucap Masinton.
 
Litbang Kompas melakukan survei tersebut pada 15-20 Juni 2024. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendapat 29,8 persen; mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20,0 persen; mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil 8,5 persen; dan Menteri BUMN, Erick Thohir 2,3 persen
 
 
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep hanya memperoleh 1 persen. Selain Kaesang juga terdapat nama lain yang memiliki elektabilitas sekitar 1 persen. Mereka adalah Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
 
Namun dari semua ini, jumlah responden yang tidak menjawab atau tidak tahu masih cukup tinggi, yakni 30,0 persen. Sementara yang menjawab lainnya atau di luar nama tokoh tersebut sebesar 4,3 persen.
 
Survei periodik ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 400 responden yang dipilih secara acak dan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Daerah Khusus Jakarta. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(END)

Sentimen: positif (94%)