Sentimen
Tokoh Terkait
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas: Pemimpin Harus Berani Berinovasi
Kabartangsel.com Jenis Media: Nasional
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXVII. Seremonial pembukaan PKN II yang mengusung tema ‘Digitalisasi Layanan Umat yang Premium dan Terjangkau’ ini berlangsung di Auditorium mHM Rasjidi Gedung Kemenag, Jakarta.
“Banyak inovasi yang bukan hanya harus dilakukan karena mindset, atau karena keterbatasan. Yang juga penting adalah keberanian untuk melakukan inovasi. Itu menjadi kunci yg harus dilakukan. Diharapkan para peserta PKN yang nantinya menjadi pimpinan di level masing-masing bisa memimpin dengan keberanian untuk melakukan inovasi-inovasi,” ujar Menag (15/07/2024).
Menag mengungkapkan bahwa berbagai perubahan yang telah dilakukan peserta PKN II dari angkatan sebelumnya sangat mendukung kinerja para Aparatur Sipil Negara di Kementerian Agama. “Kami berharap hasil dari PKN II ini bisa kami gunakan sebagai bagian dari melakukan perbaikan di kemenag,” sambungnya.
Kementerian Agama terus melakukan berbagai inovasi digital, salah satunya melalui Pusaka Super Apps, sebuah inovasi digital yang menyediakan semua layanan keagamaan. Aplikasi ini menyatukan sekitar 4000 aplikasi yang ada sebelumnya, menjadi satu aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh umat agama.
Selain itu ada juga MOOC Pintar (Massive Open Online Course Pusat Informasi Pelatihan & Pembelajaran), sebuah wadah pelatihan daring mandiri bersertifikat yang dapat diikuti guru, kepala madrasah, pengawas, penghulu, penyuluh agama, dosen, dan lain-lain.
Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq mengapresiasi inovasi digital yang telah dilakukan Kementerian Agama.
“Program Kemenag bagus-bagus, akselerasinya bagus-bagus. LAN mengapresiasi berbagai terobosan yang dilakukan Kemenag dan bisa jadi role model. Sekarang Kemenag tampil dengan transformasi digital. Berbagai penghargaan untuk Menag pada bidang transformasi digital membentuk julukan ‘Satria Transformasi Digital’,” ujarnya.
Kepala LAN menegaskan bahwa pemimpin tidak lahir begitu saja, namun pemimpin harus dibentuk. “Tahun ini kita fokus bagaimana menyiapkan pemimpin-pemimpin yang mampu melahirkan transformasi digital,” katanya.
Tema ini ditetapkan dengan alasan ingin meneguhkan transformasi digital yang kian tak bisa dihindari seiring dengan perubahan zaman. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Litbang Kementerian Agama Suyitno.
“Kemenag sudah dua kali mendapatkan rekognisi dari publik, ada dari detikcom tentang transformasi digital layanan keagamaan, ada juga rekognisi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Sehingga tema ini menjadi lesson learn yang siap menjalani transformasi digital,” ucapnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Jaksa Agung Muda bidang Intelijen Kejaksaan Agung Reda Manthovani, Deputi Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Konstitusi Majelis Permusyawaratan RI Hentoro Cahyono, Sekretaris Jenderal Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani, Para jajaran eselon I, para staf ahli dan para staf khusus Kemenag, dan peserta Kepelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXVII.
Sentimen: positif (100%)