Sentimen
Negatif (99%)
16 Jul 2024 : 00.28
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Jumlah Pendaftar Capim KPK Dinilai Turun Drastis

16 Jul 2024 : 07.28 Views 2

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Jumlah Pendaftar Capim KPK Dinilai Turun Drastis

Jakarta: Jumlah pendaftar calon pimpinan (capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai turun drastis pada H-1 penutupan pendaftaran. Pendaftar capim sejumlah 160 orang dan Dewas 121 orang tercatat per Minggu, 14 Juli 2024, pukul 11.18 WIB. "Betul, menurun drastis," kata Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman saat dihubungi Medcom.id, Minggu, 14 Juli 2024 Boyamin membandingkan dengan pendaftar capim KPK periode sebelumnya. Pada 2019 saja, lanjut dia, pendaftar mencapai 376 orang. "Tahun 2015 pendaftar 400. Jadi sekarang masih kalah jauh," ucap Boyamin.   Dia juga menilai bahwa panitia seleksi (pansel) capim dan Dewas KPK tak independen. Terlebih juga tak ada upaya dari pansel untuk jemput bola ke figur yang dipandang layak untuk ikut seleksi. "Juga gagal jemput bola. Pansel juga tidak berani umumkan pendaftar, artinya pansel tidak percaya diri," ujar Boyamin. Sedangkan, Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK Muhammad Yusuf Ateh menepis bahwa pihaknya tak jemput bola. Menurut dia, langkah itu sudah dilakukan. "Dari awal sudah dilakukan itu sih, prosedur standar," ucap Yusuf saat dikonfirmasi.

Jakarta: Jumlah pendaftar calon pimpinan (capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai turun drastis pada H-1 penutupan pendaftaran. Pendaftar capim sejumlah 160 orang dan Dewas 121 orang tercatat per Minggu, 14 Juli 2024, pukul 11.18 WIB.
 
"Betul, menurun drastis," kata Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman saat dihubungi Medcom.id, Minggu, 14 Juli 2024
 
Boyamin membandingkan dengan pendaftar capim KPK periode sebelumnya. Pada 2019 saja, lanjut dia, pendaftar mencapai 376 orang.
"Tahun 2015 pendaftar 400. Jadi sekarang masih kalah jauh," ucap Boyamin.
 
Dia juga menilai bahwa panitia seleksi (pansel) capim dan Dewas KPK tak independen. Terlebih juga tak ada upaya dari pansel untuk jemput bola ke figur yang dipandang layak untuk ikut seleksi.
 
"Juga gagal jemput bola. Pansel juga tidak berani umumkan pendaftar, artinya pansel tidak percaya diri," ujar Boyamin.
 
Sedangkan, Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK Muhammad Yusuf Ateh menepis bahwa pihaknya tak jemput bola. Menurut dia, langkah itu sudah dilakukan.
 
"Dari awal sudah dilakukan itu sih, prosedur standar," ucap Yusuf saat dikonfirmasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ABK)

Sentimen: negatif (99.2%)