Sentimen
Negatif (88%)
15 Jul 2024 : 00.18
Informasi Tambahan

Institusi: Paspampres

Kab/Kota: Washington

Kasus: penembakan

Donald Trump Ditembak, Dinas Rahasia AS Bantah Tolak Pengamanan Tambahan

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

15 Jul 2024 : 00.18
Donald Trump Ditembak, Dinas Rahasia AS Bantah Tolak Pengamanan Tambahan

WASHINGTON, iNews.id - Pasukan pengawal kepresidenan Amerika Serikat (AS) Dinas Rahasia membantah tuduhan tim kampanye Donald Trump soal personel pengawalan. Tim kampanye menuduh Dinas Rahasia menolak permintaan pengamanan tambahan bagi Trump sejak kampanye Pilpres AS 2024 dimulai. 

"Ada pernyataan yang tidak benar bahwa anggota tim mantan Presiden meminta sumber daya pengamanan tambahan dan permintaan tersebut ditolak. Ini sepenuhnya salah," kata Juru Bicara Dinas Rahasia, Anthony Guglielmi, dalam pernyataa di media sosial X, seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (14/7/2024).

Baca Juga

Donald Trump Ditembak, Paspampres AS Dinas Rahasia Kebobolan?

Sebaliknya, lanjut dia, Dinas Rahasia telah mengerahkan pesonel tambahan, termasuk teknologi dan layanan lain untuk menjamin keamanan Trump sejak dimulainya kampanye.

Baca Juga

Terungkap, Pelaku Tembak Trump dari Jarak Ratusan Meter Sebelum Didor Sniper Dinas Rahasia

Dinas Rahasia menjadi sorotan dari Partai Republik setelah penembakan tersebut. Kejadian itu memicu pernyataan besar soal pengamanan Trump. Apalagi sebelum kejadian ada peringatan dari saksi mengenai ativitas pria mencurigakan di atap sebuah bangunan tak jauh dari kampanye.

Saksi, Ben Maser (41), berada di luar area kampanye saat melihat dua petugas sedang mencari seseorang. Pria yang bekerja sebagai tukang las itu turut membantu dengan memeriksa sekeliling area.

Baca Juga

Elon Musk Blak-blakan Dukung Donald Trump Setelah Penembakan: Sosok yang Tangguh!

"Saya melihat pria itu di atap. Saya memberi tahu petugas bahwa dia ada di atas. Mereka pergi mencarinya," kata Maser.

Meski Trump luput dari penembakan, seorang peserta kampanye tewas dan dua lainnya dalam kondisi kritis terkena peluru pelaku, Thomas Matthew Crooks.

Anggota parlemen Partai Republik mengatakan pihaknya segera melakukan penyelidikan untuk mengungkap bagaimana bisa Crooks mampu menghindari pemantauan agen Dinas Rahasia. 

Ketua DPR AS dari Partai Republik Mike Johnson mengatakan, lembaganya akan meminta Direktur Dinas Rahasia Kimberly Cheatle serta pejabat terkait lainnya dari Departemen Keamanan Dalam Negeri dan FBI hadir untuk dengar pendapat secepatnya.

Para pendukung Trump juga mengecam Dinas Rahasia. 

“Bagaimana seorang penembak dengan senapan lengkap bisa merangkak ke atap paling dekat dengan calon presiden,” kata seorang aktivis konservatif, Jack Posobiec, di media sosial X.

Editor : Anton Suhartono

Sentimen: negatif (88.9%)