Sentimen
Positif (99%)
14 Jul 2024 : 12.57
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Institusi: Universitas Hasanuddin

Kab/Kota: Mamuju

Dokter Helmiyadi Meninggal Usai Operasi 10 Pasien dalam Sehari, IDI Beri Penghargaan Lencana Karya Bakti

14 Jul 2024 : 12.57 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Dokter Helmiyadi Meninggal Usai Operasi 10 Pasien dalam Sehari, IDI Beri Penghargaan Lencana Karya Bakti

PIKIRAN RAKYAT - Dokter spesialis ortopedi Helmiyadi meninggal dunia setelah mengoperasi 10 pasien dalam satu hari di RSUD Sulawesi Barat dan RSUD Mitra Mamuju pada Rabu, 10 Juli 2024. Ia meninggal karena serangan jantung.

Helmiyadi tercatat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Mamuju dan Pengurus IDI Wilayah Sulawesi Barat.

Semasa hidupnya, ia juga menjadi bagian dari Medical Influencer PB IDI dan Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) yang aktif memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat melalui media sosialnya. Namanya pun cukup populer di media sosial TikTok dan Instagram.

Atas kepergian Helmiyadi, Pengurus Besar IDI mengucapkan dukacita mendalam. Tak hanya itu, Pengurus Besar IDI juga memberikan penghargaan Lencana Karya Bakti kepada Helmiyadi.

“PB IDI memberikan penghargaan Lencana Karya Bakti dan sekaligus mengusulkan kepada pemerintah untuk juga bisa memberikan penghargaan kepada dr Helmi. Kami juga menyampaikan penghormatan setinggi-tingginya kepada dr Helmiyadi SpOT dan juga para dokter yang tanpa pamrih yang telah melakukan pengorbanan terbesar dalam menjalankan tugasnya, mendedikasikan hidup mereka untuk menyelamatkan orang lain,” kata Ketum Pengurus Besar IDI, dr. Moh Adib Khumaidi, Minggu, 14 Juli 2024.

“Semoga akan banyak muncul dokter Helmi yang lain untuk melanjutkan perjuangan dan pengabdiannya di daerah,” ujarnya melanjutkan.

Dalam keterangan yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Adib menjelaskan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan rasio dokter per pasien yang masih rendah di dunia, yakni 0,4 dokter per 1.000 penduduk.

Adib juga mengungkapkan bahwa banyak dokter yang terkonsentrasi perkotaan, sehingga masyarakat pedesaan dan wilayah terpencil tidak memiliki akses. Ia pun menilai ketimpangan distribusi dokter itu menjadi salah satu masalah utama dalam sistem layanan kesehatan di Tanah Air.

“Ini bukan hanya soal angka, ini masalah nyawa, hidup dan mati. Ini adalah masalah yang tidak bisa kita abaikan. Kita juga menghadapi kekurangan peralatan medis, obat-obatan, dan infrastruktur. Fasilitas kesehatan di daerah pedesaan sering kali kekurangan peralatan dasar, sehingga dokter tidak dapat memberikan perawatan yang memadai,” ucapnya.

Profil Singkat Helmiyadi

Helmiyadi merupakan lulusan sarjana kedokteran dari Universitas Hasanuddin Makassar. Di universitas tersebut, Helmiyadi juga melanjutkan pendidikan spesialisasi di bidang ortopedi.

Setelah itu, Helmiyadi mulai praktik di RSUD Sulawesi Barat. Ia juga membuka klinik pribadi
bernama HK Medical Center di Makassar.

Helmiyadi tak hanya berkecimpung di dunia medis. Ia juga melebarkan sayapnya di dunia politik dengan maju sebagai calon Bupati Kabupaten Takalar pada Pilkada 2024.

Hal itu dilakukannya agar dapar memberikan kontribusi lebih besar bagi masyarakat.***

Sentimen: positif (99.9%)