FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Prof Mahfud MD menyambut baik keputusan Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof Mohammad Nasih, yang menganulir pencopotan Prof Budi Santoso dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK).

Seperti diketahui, sebelumnya Prof Budi, yang akrab disapa Prof Bus, dicopot dari jabatannya sebagai Dekan FK Unair.

Keputusan tersebut menimbulkan polemik dan aksi damai dari para pendukung Prof Bus.

"Cara yang sangat baik telah diambil Unair. Rektor Prof. Nasih mengembalikan jabatan Dekan FK kpd Prof. Budi Santoso setelah sempat diberhentikan," ujar Mahfud dalam keterangannya di aplikasi X @mohmahfudmd (9/7/2024).

Prof Mahfud MD mengatakan bahwa keputusan yang diambil Prof Nasih adalah langkah terbaik.

Mengembalikan jabatan Dekan FK kepada Prof Bus, menurut Mahfud, merupakan penyelesaian yang menyejukkan ala Jawa Timuran.

"Penyelesaian ala Jawa Timuran yang menyejukkan. Gegeran diakhiri dengan gher-gheran. Tabik untuk sahabat-sahabat terbaik di UNAIR," tandasnya.

Sebelumnya, pemecatan Profesor Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) berujung dengan aksi damai pada hari sebelumnya.

Dilansir dari Jawa pos, halaman gedung Fakultas Kedokteran Unair Surabaya dipenuhi karangan bunga.

Hal itu merupakan sebagai bentuk dukungan untuk Prof Budi Santoso, yang akrab disapa Prof Bus, usai dipecat karena komentarnya soal dokter asing.

Karangan bunga tersebut bertuliskan 'Save Prof Bus', 'Save FK Unair', dan 'Save For Bus FK Unair'.

Selain itu, ada juga karangan bunga dengan tulisan turut berduka cita atas hilangnya demokrasi di dunia pendidikan #saveProfBus #untukIndonesiasehat dari Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK Universitas Airlangga.

(Muhsin/fajar)