Sentimen
Negatif (100%)
10 Jul 2024 : 14.40
Informasi Tambahan

Kasus: stunting

Tokoh Terkait

5 Tahun Terakhir Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis ke 0,83%

10 Jul 2024 : 14.40 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

5 Tahun Terakhir Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis ke 0,83%
Jakarta -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkap capaian kinerja pemerintah dalam penurunan kemiskinan ekstrem dan angka stunting dalam 5 tahun terakhir. Ma'ruf menyebut angka kemiskinan ekstrem turun drastis dalam 5 tahun terakhir.

"Selama 5 tahun terakhir pemerintah telah berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem nasional, pada tahun 2019 kemiskinan ekstrem nasional masih berada di angka 2,7% dan menurun drastis ke angka 0,83% pada Maret 2024," kata Ma'ruf saat memberikan kuliah umum kepada Peserta PPRA LXVI dan PPRA LXVII Tahun 2024 Lemhannas RI, yang disiarkan di YouTube Wapres RI, Rabu (10/7/2024).

Ma'ruf berharap target kemiskinan ekstrem 0% dapat dicapai oleh pemerintahan mendatang. Dia mengatakan tim penanggulangan kemiskinan ekstrem terus melakukan upaya dan bekerja sama dengan pihak terkait.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun ini kita telah berhasil mencapai target dengan angka antara 0 sampai dengan 1 persen. Tim nasional perencanaan penanggulangan kemiskinan terus mendorong pihak-pihak terkait untuk berkolaborasi mengentaskan kemiskinan ekstrem, sinergisme terbukti berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari tahun ke tahun," tutur dia.

"Saya berharap hal ini terus dilanjutkan pada pemerintahan yang akan datang agar angka kemiskinan ekstrem dapat mencapai target ekstrem," imbuhnya.

Ma'ruf juga menyinggung soal penurunan angka stunting. Menurutnya, selama 5 tahun terakhir angka anak stunting turun hingga 6%.

"Selain kemiskinan ekstrem, pemerintah juga berhasil menurunkan angka prevalensi stunting, pada tahun 2019 masih berada di angka 27,7% namun telah berhasil diturunkan ke angka 21,5% di tahun 2023," sebutnya.

Ma'ruf mengatakan pemerintah akan terus menekan angka stunting dengan berbagai intervensi. Dia berharap angka stunting di Indonesia bisa mencapai angka 14%.

"Angka ini akan terus diturunkan melalui program-program inklusif dari pemerintah untuk memitigasi dan menekan angka kelahiran bayi stunting di Indonesia, kita harapkan mendekati 14% tahun ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Ma'ruf menekankan pentingnya penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting. Menurutnya, turunnya stunting dan kemiskinan ekstrem akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Penanganan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting akan berpengaruh langsung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, SDM berkualitas akan membawa inovasi dan meningkatkan produktivitas sehingga memperkuat daya saying bangsa dan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional," tuturnya.

(lir/dnu)

Sentimen: negatif (100%)