Sentimen
Negatif (96%)
2 Jul 2024 : 05.02
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru

Kasus: Tipikor, korupsi

Tak Tanggung-tanggung 'Sudutkan' KPK, DPR Beberkan Kehebatan Lembaga Antirasuah Dulu Pernah Tangkap Wakil Tuhan

2 Jul 2024 : 12.02 Views 3

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Tak Tanggung-tanggung 'Sudutkan' KPK, DPR Beberkan Kehebatan Lembaga Antirasuah Dulu Pernah Tangkap Wakil Tuhan

Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekarang lemah. Dia mengungkit masa-masa kejayaan KPK dulu yang berani menangkap wakil Tuhan.

Benny membeberkan KPK pada masa lalu sangat kuat, karena berani menangkap Hakim Agung bahkan para menteri yang terlibat kasus korupsi.

“KPK mencatat dalam sejarah Hakim Agung pun, hakim agung ditangkap. Itu kerja KPK. Hakim Agung yang kita anggap suci, Hakim Agung yang kita anggap wakil Tuhan di dunia diterobosi oleh KPK,” kata Benny saat Rapat Komisi III DPR bersama Ketua KPK di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).

“Para menteri kabinet yang zaman Orde Baru dulu sangat dikagumi, dijunjung tinggi, tidak ada lagi kebanggaan jadi pembantu presiden. Menteri-menteri pun kena OTT (operasi tangkap tangan),” sambungnya.

Bahkan, dia menyebut lembaga antirasuah pada periode sebelumnya juga berani menangkap ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

“Hakim MK juga begitu, bahkan ketua MK dicekok KPK. Kena OTT. Luar biasa. Padahal hakim MK ini wakil Tuhan. Setelah generasi wakil Tuhan, ada dua lembaga yang punya wakil Tuhan, yaitu MA dan MK,” jelas Benny.

Namun, Benny menilai KPK periode sekarang tidak seperti dulu lagi. Dia pun menyinggung sejumlah permasalahan di internal KPK.

Mulai dari ketua KPK terdahulu Firli Bahuri yang terjerat kasus korupsi hingga konflik antara anggota Dewan Pengawas KPK dengan pimpinan KPK.

“Dulu ada pimpinan KPK yang dinyatakan melanggar kode etik. Lalu, dengan enak saja dia mengundurkan diri. Saya tanya Dewas (Dewan Pengawas) waktu itu, loh kenapa tidak diproses secara hukum, dia melakukan pelanggaran etik juga melakukan tindak pidana korupsi,” ujarnya.

“Kedua, ada anggota pimpinan KPK melapor anggota Dewas, ya. Ada di sini pimpinan KPK-nya, ada apa itu? Begitu rapuhkah KPK ini?” Tambah Benny.

Selain itu, Benny menyebut KPK sekarang terkesan menyembunyikan kasus korupsi ke publik. Padahal, prinsip kerja KPK adalah harus terbuka kepada publik.

“Apa penindakan yang dilakukan KPK selama ini? Tunjukkan itu. Kenapa disembunyikan? Sampaikan ada berapa tersangka, kasus apa, yang DPO berapa, siapa saja,” kata Benny.

“Kenapa kita harus sembunyi, kenapa kita harus main ciluk ba? Salah satu prinsip kerja KPK adalah keterbukaan, buka. Malah KPK yang ngumpet-ngumpet kasusnya,” sambungnya.

Selain itu, dia menambahkan KPK juga harus menyampaikan hambatan selama mengungkap kasus korupsi ke publik. (saa/lgn)

Sentimen: negatif (96.8%)