Sentimen
Negatif (100%)
3 Jul 2024 : 00.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Purworejo

Kasus: pelecehan seksual

Tolak Dicium Kepala Sekolah Mabuk, Biduan Cantik Ini Ditendang hingga Tersungkur

3 Jul 2024 : 07.20 Views 2

Vivanews.com Vivanews.com Jenis Media: Nasional

Tolak Dicium Kepala Sekolah Mabuk, Biduan Cantik Ini Ditendang hingga Tersungkur

Rabu, 3 Juli 2024 - 00:20 WIB

VIVA – Seorang biduan cantik pantura di Purworejo mendapat perlakuan tidak menyenangkan berupa pelecehan seksual dari oknum kepala sekolah di atas panggung. Biduan bernama Ester Oktavia itu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Grabag, Purworejo, Selasa, 2 Juli 2024.

Baca Juga :

Kementerian PPPA Ingatkan Perempuan Supaya Waspada Ancaman Kekerasan

Insiden pelecehan seksual tersebut terekam dalam sebuah video amatir warga dalam sebuah acara hiburan organ tunggal hajatan khitanan di Desa Roworejo, Kecamatan Grabag, Purworejo, pada Senin malam, 1 Juli 2024, sekira pukul 21.30 Wib.

Dalam video tersebut memperlihatkan aksi pelecehan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah kepada biduan pantura yang sedang menyanyi di atas panggung. 

Baca Juga :

Kepala Sekolah SMAN 8 Tolak Tinjau Ulang Keputusan Siswi Tinggal Kelas, Ini Respon Disdik Sumut

Tak sampai disitu, kepala sekolah yang mengaku dalam kondisi pengaruh miras tersebut juga melakukan aksi kekerasan terhadap korban dengan cara menendang penyanyi tersebut hingga tersungkur dari atas panggung, video amatir kejadian tersebut pun viral di media sosial.

Penyanyi dangdut pantura melapor ke polisi karena dilecehkan oknum kepsek

Baca Juga :

Dalih Polisi Belum Tetapkan Tersangka di Kasus Rektor Nonaktif Universitas Pancasila

Aksi tersebut mendapatkan kecaman dari para netizen dan berbagai paguyuban entertainment di kabupaten Purworejo.

Ester oktavia, biduan yang menjadi korban menceritakan kejadian tersebut berawal ketika dirinya tengah mengisi acara diatas panggung, lalu sang pelaku tiba-tiba menghampiri korban untuk memberi uang saweran, namun sekaligus mencoba untuk mencium korban.

Namun korban berhasil mencegah aksi pelaku, setelah itu pelaku kembali menghampiri korban dan melakukan aksi yang sama untuk kedua kalinya. Korban yang merasa kesal dan tidak sanggup menahan emosi hingga akhirnya memberi perlawanan dengan cara memukul pelaku menggunakan mic untuk memberi efek jera kepada pelaku.

Lantas, sang pelaku berbalik badan lalu langsung melakukan aksi kekerasan dengan cara menendang di bagian pinggang artis tersebut hingga sang artis tersungkur ke tanah dari atas panggung. 

Damai Usai Dimediasi

Setelah kejadian, kedua belah pihak melakukan mediasi dan menjalin kesepakatan perkara tersebut diselesaikan secara kekeluargaan, dan dilanjutkan dengan penandatanganan surat pernyataan damai bermaterai di kantor Polsek Grabag, Purworejo, pada Selasa malam.

Penyanyi pantura dan kepala sekolah yang melecehkan dimediasi polisi

Sementara itu, sang pelaku yang berinisial (S) mengaku saat kejadian tidak sadarkan diri karena dalam kondisi pengaruh miras. Ia meminta maaf kepada seluruh pelaku panggung hiburan di Kabupaten Purworejo atas perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan.

"Tidak saya pungkiri bahwa saya menjabat sebagai salah satu kepala sekolah di salah satu sekolah di Kabupaten Purworejo, pada saat kejadian saya dalam kondisi tidak sadarkan diri, karena dalam pengaruh miras, atas perbuatan ini saya minta maaf kepada seluruh entertainment panggung hiburan organ tunggal sekabupaten purworejo, dan saya pasrah atas sangksi yang akan saya terima dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo," ujarnya

Meskipun kasusnya viral dan telah berdamai dengan korban, pelaku yang merupakan seorang kepala sekolah hanya bisa pasrah terhadap sanksi apapun yang akan ia terima dari Dinas Pendidikan, Kabupaten Purworejo, atas perlakuan pelecehan seksual dan kekerasan yang sudah ia lakukan terhadap Ester Oktavia, penyanyi organ tunggal di Kabupaten Purworejo. 

Laporan: Eddy Suryana/tvOne Purworejo

Ayah Tiri Jadikan Anaknya Korban Rudapaksa Sejak SMP

Sejak kelas 2 SMP, SI jadi korban rudapaksa yang dilakukan ayah tirinya, HA (51). Kini, korban telah berusia 17 tahun. Rudapaksa pertama kali dilakukan HA (51) kepada ana

VIVA.co.id

2 Juli 2024

Sentimen: negatif (100%)