Sentimen
Positif (99%)
1 Jul 2024 : 00.00
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Brand/Merek: Samsung

Institusi: MUI

Kab/Kota: Mukomuko

Tokoh Terkait

Fenomena Cek Khodam di Media Sosial, MUI Peringatkan Bahaya Awal Kemusyrikan

1 Jul 2024 : 07.00 Views 3

Vivanews.com Vivanews.com Jenis Media: Nasional

Fenomena Cek Khodam di Media Sosial, MUI Peringatkan Bahaya Awal Kemusyrikan

Senin, 1 Juli 2024 - 00:00 WIB

Jakarta – Belakangan ini fenomena "cek khodam" telah menjadi tren yang viral di media sosial, khususnya di platform seperti TikTok. 

Baca Juga :

MUI Mukomuko: Judi Online Haram!

Banyak masyarakat yang penasaran dan berpartisipasi dalam cek khodam dengan harapan pengguna mengetahui apakah mereka memiliki khodam atau tidak dan apa khodamnya.

Dalam siaran langsung yang viral tersebut, si pembaca khodam hanya menggunakan suara dan menyebutkan nama-nama para penonton yang menuliskan namanya.

Baca Juga :

Agama Azriel Hermansyah dan Sarah Menzel Jadi Sorotan, Sederet Pernikahan Artis Beda Agama

Menanggapi fenomena cek khodam di media sosial yang viral, pengurus Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Muhammad Nur Hayid mewanti-wanti soal bahayanya yang dapat berakibat fatal secara akidah.

Baca Juga :

MUI Yakin Polri Mampu Berantas Judi Online di Dalam Negeri

Muhammad Nur Hayid menjelaskan, dalam pandangan islam, khodam itu sesungguhnya Allah telah ciptakan ada, akan tetapi khodam dalam konteks islam bukan seperti yang viral di media sosial.

"Khodam dalam Islam punya makna sebagai makhluk yang Allah ciptakan yang bertugas untuk mengawal manusia. Dalam tradisi pesantren, terutama pesantren Nahdlatul Ulama, sejak kecil itu ada khodam jin dan khodam malaikat," ujar Muhammad Nur Hayid dikutip Apa Kabar Indonesia Siang TvOne.

Ia menjelaskan, khodam malaikat didapatkan karena pertolongan Allah dari istikamah dalam beramal saleh, seperti membaca Quran, doa-doa dan amalan soleh lainnya.

Sedangkan khodam jin, samsung Nur Hayid, untuk menggoda dan untuk keburukan yang merupakan itu jin kafir.

Pengurus Komisi Dakwah MUI Pusat juga menyinggung soal khodam leluhur dalam perspektif jawa yang sering disebut Sedulur Papat Limo Pancer.

"Tradisi Jawa satu rangkaian dari bayi yang keluar saat dilahirkan itu dikubur, kalau malam dikasih lampu. Itu adalah bagian dari kearifan lokal, bahwa kita tidak boleh abai dengan lingkungan," ucap Nur Hayid.

Bahaya Cek Khodam di Media Sosial

Pengurus Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Muhammad Nur Hayid menjelaskan, percaya cek khodam di media sosial menurutnya sama saja dengan percaya kepada dukun ataupun ramalan lainnya.

"Percaya sama khodam bukan musyrik, percaya sama khodam sebagai sebuah kehendak dan takdir dari Allah tidak masalah, bahwa masing-masing kita ada khodam," katanya.

Namun yang menjadi masalah, sambung Nur Hayid,dengan bermain-main dengan mencari-cari khodam di media sosial merupakan awal dari kemusyrikan.

"Ini membahayakan akidah karena awal dari sebuah kemusyrikan. Kenapa saya sebut musyrik karena nanti kalau dia imannya nggak kuat dia akan meyakini bahwa saya punya khodam, sehingga dia lebih percaya keselamatannya kepada khodam, bukan Allah," jelas Nur hayid

Ia menegaskan, soal cek khodam di media sosial di TikTok dan platform media sosial lainnya itu adalah murni keisengan semata saja maupun bisnis dari mengumpulkan poin.

Rekomendasi 5 Aplikasi Penghasil Saldo Dana Gratis, Cocok untuk Kaum Rebahan

Di era digital ini, banyak orang mencari cara mudah untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Salah satu caranya dengan menggunakan aplikasi penghasil saldo Dana gratis

VIVA.co.id

30 Juni 2024

Sentimen: positif (99.6%)