Sentimen
Positif (48%)
30 Jun 2024 : 07.07
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

Sekjen PKS Blunder, Jokowi dan Kaesang Direndahkan bak 'Anak Kemarin Sore'

30 Jun 2024 : 14.07 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Sekjen PKS Blunder, Jokowi dan Kaesang Direndahkan bak 'Anak Kemarin Sore'

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik dari Simpul Indonesia, Herry Setiawan, menilai pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Al Habsyi, sinis dengan menyebut Presiden Joko Widodo menyodorkan Kaesang Pangarep untuk Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

Menurut Herry, narasi politik bernada sinisme yang dinyatakan Habib Aboe juga blunder. Selain itu, secara tidak langsung, Aboe dianggap telah merendahkan dua pihak yakni Jokowi dan Kaesang.

Ketum PSI, Kaesang Pangarep.

"Melalui narasi itu, dia ingin membangun opini bahwa kekuatan politik Presiden Jokowi di Pilkada Jakarta begitu rendah, sehingga harus keliling ke sejumlah partai untuk menyodorkan anaknya," ujar Herry, Jumat, 28 Juni 2024.

Menurutnya, meski Kaesang anak presiden dan juga menjabat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), tetapi secara tersirat Habib Aboe tengah menyatakan bahwa Kaesang masih "anak kemarin sore" di panggung politik.

"Sebagai partai baru, pencapaian PSI di Jakarta tergolong progresif. Terlebih dalam pemilu kemarin, PSI telah mendapatkan delapan kursi DPRD DKI dengan 400 ribuan suara. Pencapaian itu seharusnya tidak dianggap remeh," tuturnya.

Hoaks

Herry menambahkan, pernyataan Habib Aboe dapat dikategorikan hoaks. Pasalnya, kebenarannya tidak terjamin. "Saya mendengar Kaesang telah membantahnya. Berbahaya kalau seorang sekjen partai besar berani menyuarakan hoaks," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengatakan, Jokowi tidak pernah menawarkan namanya kepada partai-partai.

"Pak Sekjen PKS tidak bicara sesuai fakta. Pak Jokowi tak pernah menawarkan nama saya ke partai-partai. Silahkan dicek, atau sebut partai mana yang pernah ditawari Pak Jokowi, katanya.

Menurut Kaesang, cara seperti itu tak baik. Ia menilainya sebagai kebohongan kepada publik.

Kaesang menuturkan, kewenangan mengusung calon terletak pada ketua umum partai. Menurutnya, pernyataan Sekjen PKS Habib Abie Bakar Al Habsyi seolah ingin menutup pintu koalisi PKS dan PSI.

"PSI kan punya kursi di Jakarta. Lumayan ada 8 kursi. Banyak juga partai yang menyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya tidak apa-apa juga," ujarnya.

Kaesang mengatakan, dia memiliki kewenangan untuk menentukan calon yang akan diusung. Dia juga meminta untuk tidak membawa nama Jokowi.

"Sebagai Ketua Umum saya berwenang penuh menentukan siapa yang akan dicalonkan oleh PSI dan kewenangan itu semua ada di Ketua Umum kok. Jadi, kita tunggu saja. Jangan bawa-bawa Presiden lah, yang Ketua Umum kan saya," tuturnya.

Menurut Kaesang, Pilkada hendaknya tidak diwarnai berita bohong karena bisa merugikan masyarakat. Menurutnya, masyarakat saat ini sudah cerdas.***

Sentimen: positif (48.5%)