Sentimen
Positif (100%)
30 Jun 2024 : 04.29
Informasi Tambahan

Event: Hari Keluarga Nasional

Kab/Kota: Semarang

Kasus: stunting

Partai Terkait

Galakkan Program Pembangunan Keluarga, Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana

30 Jun 2024 : 04.29 Views 3

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Galakkan Program Pembangunan Keluarga, Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana

SEMARANG, iNews.id - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari Pemerintah Pusat melalui Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.

Anugerah Manggala Karya Kencana merupakan penghargaan tertinggi kepada sosok yang dinilai mempunyai dedikasi terhadap program pengendalian penduduk, Keluarga Berencana (KB) dan pembangunan keluarga.

Baca Juga

PBB Apresiasi Penanganan Stunting Pemerintah Kota Semarang

Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo menyematkan secara langsung pin dan menyerahkan penghargaan tersebut kepada Mbak Ita, sapaan akrab wali kota saat Gala Dinner dan Penganugerahan Tanda Penghargaan Manggala Karya Kencana memperingati Harganas ke-31 di Grand Merapi Ballroom, PRPP Semarang, Jumat (28/6/2024). 

Dalam sambutannya, Hasto memberikan ucapan selamat atas prestasi yang diraih para kepala daerah dan stakeholder yang bisa menjadi contoh dan motivasi bagi wilayah masing-masing. 

Baca Juga

Kota Semarang Terima Penghargaan PBB, Satu-satunya di Indonesia

"Acara yang meriah luar biasa kali ini berkat jasa Pak Gubernur dan Ibu Wali Kota Semarang. Beliau yang menyelenggarakan acara kali ini dari awal sampai usai, untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Gubernur dan Ibu Wali Kota beserta jajaran," kata Hasto. 

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, lanjut Hasto, penganugerahan tanda penghargaan bidang bangga kencana (pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana) ini berfokus pada pembangunan SDM. 

"Bersama-sama dengan bapak ibu di daerah, kami melakukan intervensi variabel atau faktor yang efektif untuk mencegah potensi stunting baru. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau prematur, juga pengetahuan atau pendidikan ibu," tuturnya.

Dengan inovasi-inovasi yang luar biasa, kata dia, harapannya bisa menyasar faktor-faktor yang sensitif dalam rangka untuk menurunkan stunting maupun mempercepat kualitas SDM menuju Indonesia Emas 2045.

Editor : Rizqa Leony Putri

Sentimen: positif (100%)