Sentimen
Positif (99%)
28 Jun 2024 : 10.51
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Institusi: UIN, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

28 Jun 2024 : 10.51
Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menunjukkan isyarat serius membangun kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Apalagi, setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara sepihak mendeklarasikan pengusungan Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) pada Pilkada Jakarta.

Dengan kata lain, menurut Adi, sangat mungkin PKB meninggalkan Anies Baswedan untuk diusung pada Pilkada Jakarta.

“PKB misalnya sepertinya menunjukkan rasa tidak happy-nya dengan proposal PKS. PKB mengatakan, sangat mungkin akan kerja sama dengan PDI-P. Apalagi tawaran PDI-P kerjasama dengan PKB kan di dua wilayah, Jakarta dan Jawa Timur soal kemungkinan menduetkan kader terbaik mereka,” ujar Adi kepada Kompas.com, Kamis (27/6/2024).

“Itu artinya dalam konteks Jakarta bukan tidak mungkin PKB itu akan meninggalkan Anies,” katanya melanjutkan.

Baca juga: Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Selain itu, PKB juga sempat menyebut nama kadernya Ida Fauziyah dalam konteks Pilkada Jakarta. Di sisi lain, juga mengatakan bahwa pengusungan Anies bukan keputusan final karena sebatas keputusan di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jakarta.

“Ini adalah dinamika politik soal bagaimana ketika PKS itu menyodorkan proposal Anies dan Sohibul Iman. PKB keliatan bereaksi, kelihatan PKB mulai serius menjajaki komunikasi dengan PDI-P,” ujar Adi.

Di sisi lain, Adi mengatakan, dari pernyataan elite PDI-P nampaknya partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih itu terbuka membangun kerja sama politik dengan PKB untuk Pilkada Jawa Timur dan Jakarta.

Oleh karena itu, menurut dia, bukan tidak mungkin kerja sama PKB dan PDI-P terjadi di Pilkada Jakarta. Apalagi, jika PKS tidak mau mengubah proposal politiknya yang mengusung Anies-Sohibul Iman.

“PDI-P elitenya satu persatu sudah mulai ngomong bahwa koalisi PDI-P dan PKB itu sudah cukup untuk maju di Jakarta. Itu artinya apa? Ini kan satu statement ya secara lugas bahwa PDI-P tanpa PKS sekalipun bisa memajukan calon gubernur dan calon wakil gubernur dengan PKB,” kata Adi.

Baca juga: Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Namun, Adi berpandangan bahwa koalisi PKS dan PDI-P serta partai politik lainnya terkait pengusungan Anies masih mungkin terjadi jika ada titik temu terkait calon pendamping Anies.

“Kecuali, misalnya PKS meralat proposal politiknya bahwa PKS mau Anies Baswedan tapi soal wakil itu diputuskan partai-partai pengusung yang nantinya mengusung Anies. Atau soal wakil Anies diserahkan pada Anies,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, DPW PKB Jakarta adalah yang pertama kali merekomendasikan dukungan pada Anies Baswedan untuk maju kembali sebagai calon Gubernur Jakarta pada 13 Juni 2024.

Bermodal rekomendasi itu, Anies pada 14 Juni 2024, mengumumkan siap kembali maju sebagai petahana pada Pilkada Jakarta 2024.

Kemudian, Anies diketahui mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan calon kepala daerah yang digelar oleh DPW PKB Jakarta.

Baca juga: PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Sentimen: positif (99.9%)