Sentimen
Negatif (99%)
28 Jun 2024 : 17.25
Informasi Tambahan

Kasus: serangan siber

Tokoh Terkait
Hinsa Siburian

Hinsa Siburian

Serangan Ransomware di Indonesia Sudah Diprediksi Sejak 2023, Kata BSSN

28 Jun 2024 : 17.25 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Serangan Ransomware di Indonesia Sudah Diprediksi Sejak 2023, Kata BSSN

PIKIRAN RAKYAT - Belum lama ini, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang dengan virus ransomware. Serangan siber virus ransomware itu ternyata sudah diprediksi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada 2023, lalu.

Kepala BSSN Hinsa Siburian menyebut pihaknya sudah memprediksi bahwa pada 2024 akan terjadi serangan siber. Tak hanya virus ransomware saja, melainkan juga web defacement, yang berkaitan dengan praktik judi online.

Hal tersebut disampaikannya dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Kamis, 27 Juni 2024.

"Dan untuk mengantisipasi itu, kita sampaikan ke semua lembaga untuk mengantisipasi-nya," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Jumat, 29 Juni 2024.

Prediksi tersebut juga disampaikan ke jaringan-jaringan keamanan siber yang dibina oleh BSSN. Menurut Hinsa Siburian, BSSN memiliki Pusat Operasi Keamanan Siber untuk mencegah serangan siber.

Sayangnya, fasilitas tersebut hanya mampu mengawasi 5 persen dari seluruh data nasional. Oleh karena itu, sensor pengawasan siber pada fasilitas tersebut diprioritaskan untuk pemerintahan pusat.

"Karena bagaimanapun sensor ini bisa kita prioritaskan. Misalnya, sensor kita amankan di lingkaran katakanlah istana, jadi kondisinya seperti itu," ujarnya.

Terkait serangan siber terhadap PDNS 2, BSSN pun telah bertindak dengan cara forensik. Kesulitan pun dijumpai karena semua data yang diserang telah terenkripsi.

"Tapi, kemarin syukur kemarin masih ada data yang bisa kita analisis, dan sekarang masih berproses, nanti hasilnya pasti akan kita sampaikan," ucapnya.

Pelaku Minta Serangan Tebusan

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa PDNS 2 diserang dengan virus ransomware lockbit 3.0 varian baru bernama Brain Cipher. Sang pelaku pun meminta tebusan 8 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar atau Rp131 miliar.

"Iya menurut tim (meminta) 8 juta dolar AS," tuturnya.

Pemulihan PDNS 2 Selesai Pertengahan Agustus

Hingga saat ini, pemulihan PDNS 2 masih terus berjalan. Budi mengatakan bahwa pemulihan penuh ditargetkan selesai pada pertengahan Agustus 2024.

Sebelumnya, serangan tersebut membuat sejumlah layanan publik terhambat. Salah satunya adalah layanan milik Ditjen Imigrasi.

Pada Selasa, 25 Juni 2024, setidaknya ada 282 instansi yang terdampak.***

Sentimen: negatif (99.8%)