Sentimen
Negatif (78%)
28 Jun 2024 : 12.40
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Kab/Kota: Tangerang, Surabaya, Senayan

Kasus: serangan siber

Tokoh Terkait

Serangan Siber, Menkominfo Tegaskan Tidak Ada Indikasi Kebocoran Data dari PDNS 2

28 Jun 2024 : 12.40 Views 3

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Serangan Siber, Menkominfo Tegaskan Tidak Ada Indikasi Kebocoran Data dari PDNS 2

FAJAR.CO.ID, JAKARTA --- Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa tidak ada indikasi kebocoran data akibat serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.

Pernyataan ini disampaikan usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6) malam.

"Tadi hasil rapat dengan Komisi I tidak ada indikasi dan belum ada bukti terjadinya kebocoran data," kata Budi Arie singkat dalam wawancara cegat, dikutip dari ANTARA.

Budi Arie menambahkan bahwa upaya pemulihan PDNS 2 masih terus dilakukan dan ditargetkan selesai pada pertengahan Agustus 2024.

Direktur Network dan IT Solution Telkom Indonesia, Herlan Wijarnako, menjelaskan bahwa data yang tertahan di PDNS 2 akibat serangan siber tidak akan bisa disalahgunakan oleh pelaku ransomware karena aksesnya telah diisolasi. Herlan menegaskan bahwa isolasi di sistem PDNS 2 membuat data tersebut tidak dapat diakses sama sekali.

"Kondisi data itu terenkripsi tapi di tempat (di lokasi PDNS 2) dan sekarang sistem PDNS 2 itu sudah kita isolasi. Tidak ada yang bisa akses, kita putus akses dari luar. Jadi Insya Allah tidak bisa (disalahgunakan)," kata Herlan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/6).

Herlan juga menjelaskan bahwa langkah teknis isolasi pada PDNS 2 membuat data-data yang berada di dalamnya tidak bisa lagi digunakan sehingga data-data tersebut tidak bisa dicadangkan. Namun, untuk beberapa layanan krusial, pemerintah memanfaatkan PDNS 1 di Serpong, Tangerang Selatan, dan pusat data cadangan di Batam, Kepulauan Riau untuk pemulihan dengan data terbatas yang ada di kedua pusat data itu.

"Yang jelas data yang sudah kena ransomware ini sudah enggak bisa direcovery. Jadi kita menggunakan sumber daya yang masih kita miliki," ujar Herlan.(*)

Sentimen: negatif (78%)