Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington, Moskow
Tokoh Terkait
PD 3 Benar-Benar Sudah Dekat? Jenderal AS & Rusia Teleponan
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan hubungan terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Dua jenderal utamanya, para menteri pertahanan (menhan), tiba-tiba melakukan hubungan telepon.
Menhan AS Llyod Austin dan Menhan Rusia Andrei Belousov dilaporkan bertukar pandangan mengenai situasi Ukraina. Disebut bahwa pembicaraan merupakan inisiatif AS.
"Andrei Belousov menunjukkan bahaya eskalasi situasi lebih lanjut sehubungan dengan pasokan senjata AS yang terus berlanjut ke Angkatan Bersenjata Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dimuat AFP, Rabu (26/6/2024).
"Masalah-masalah lain juga dibahas," tegasnya.
Juru Bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder juga melaporkan percakapan telepon itu terjadi. Menurutnya Austin telah menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi di tengah perang yang sedang berlangsung antara Rusia melawan Ukraina.
"Ini adalah panggilan telepon pertama Austin dengan Belousov, yang ditunjuk pada bulan Mei," tambahnya.
AS adalah salah satu pendukung militer Ukraina yang paling gigih. Paman Sam menyumbangkan bantuan senilai miliaran dolar dan mendapat kecaman dari Rusia.
Moskow menyebut Washington "terlibat langsung" dalam permusuhan tersebut. Baru-baru ini Negeri Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengecam pemerintah Presiden Joe Biden atas lampu hijau kepada pemerintah Kyiv untuk menggunakan senjata jarak jauh AS di wilayah Rusia, dekat kota Kharkiv yang terkepung.
Senin, Kremlin memperingatkan AS mengenai "konsekuensi". Bahkan, Kremlin memanggil duta besarnya setelah Moskow mengatakan serangan Ukraina dengan rudal AS di Krimea menewaskan empat orang.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kemudian membalas Rusia dengan menyalahkan negeri itu atas pertempuran tersebut. Dirinya pun menegaskan kembali pendirian sebagian besar negara di dunia bahwa Krimea, yang secara sepihak dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2014, tetap menjadi bagian dari Ukraina.
Ancaman Putin dan PD 3Sementara itu, dalam pertemuan dengan kantor berita internasional bulan lalu, Putin mempertanyakan mengapa Moskow tidak bisa mengirimkan senjata ke musuh-musuh Barat. Padahal ini dilakukan AS dan sekutunya di Ukraina.
"Mengapa kita tidak mempunyai hak untuk memasok senjata dengan kelas yang sama ke wilayah-wilayah di dunia di mana akan terjadi serangan terhadap fasilitas-fasilitas sensitif di negara-negara (Barat) tersebut?" kata Putin.
Dalam pertemuan pekan lalu dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, Putin kembali menyindir ini. Putin sendiri berkunjung ke Asia pekan lalu dengan Korut dan Vietnam sebagai tujuan utamanya.
"Tidak menutup kemungkinan mengirimkan senjata ke Korut," ujarnya setelah dia mengunjungi negara tertutup tersebut dan menandatangani pakta pertahanan bersama.
Ia juga memperingatkan Korea Selatan (Korsel) untuk tidak mempersenjatai Ukraina. Korut dan Korsel merupakan dua negara yang hingga kini berstatus perang di Asia dengan kondisi dalam keadaan "gencatan senjata".
Sebelumnya, ketegangan antara AS dan Rusia ditakutkan membuat perang dunia 3 (PD 3) pecah. Kedua negara juga sama-sama memiliki senjata nuklir.
[-]
-
Kematian Presiden Iran Raisi Bisa Picu PD 3, Ini Penjelasannya(sef/sef)
Sentimen: negatif (99.8%)