Sentimen
Momen Prabowo Duduk Bersebelahan dengan Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana
Okezone.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) duduk bersebelahan dengan Presiden Terpilih yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto duduk bersebelahan pada saat Sidang Kabinet Paripurna terkait Perekonomian Terkini di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6/2024).
Pantauan MNC Portal, Prabowo duduk disebelah kanan Jokowi. Prabowo duduk diapit Jokowi dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Berdasarkan urutan duduk dari kanan yakni Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Prabowo, Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, dan Menko PMK Muhadjir Effendy.
Saat dikonfirmasi, Airlangga menyebut bahwa posisi duduk tersebut dikarenakan Prabowo merupakan Presiden Terpilih.
"Sebagai Presiden Elected," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6/2024).
Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menjelaskan alasan duduk bersebelahan, karena Prabowo merupakan presiden terpilih yang akan menggantikan Jokowi.
"Iya karena posisi beliau sebagai presiden terpilih," kata Yusuf.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur bahwa daya saing Indonesia naik signifikan pada tahun 2024. Hal itu patut disyukuri karena dunia saat ini berada pada ketidakpastian dan ditengah ekonomi dunia yang sulit.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Tapi saya senang alhamdulillah daya saing kita di tahun 2024 naik signifikan. Ini penting karena rangking daya saing kita di dunia dari yang sebelumnya 44 melompat ke 34. Kemudian sekarang melompat lagi ke angka 27. Ini dari yang dikeluarkan dari IMD atau world competitiveness rangking," kata Jokowi
"Dan yang saya senang ini mengalahkan Inggris yang berada di rangking 28, Malaysia yang berada di rangking 34, Jepang yang di rangking 38, Filipina di rangking 52 dan Turki di 53. Kita berada di rangking 27," sambungnya.
Jokowi mengatakan tidak mudah memperbaiki rangking dalam posisi dunia yang tidak menentu seperti sekarang ini. Bahkan, katanya, Jepang turun tiga peringkat, Malaysia turun 7 peringkat.
Jokowi pun mengingatkan semua kementerian dan lembaga agar betul-betul mencermati kondisi-kondisi global dan ekonomi nasional.
"Karena kalau kita lihat jepang kenapa turun tiga peringkat itu karena pelemahan mata uang, dan juga karena penurunan produktivitas. Malaysia turun sampai 7 peringkat juga karena pelemahan mata uang dan masalah stabilitas politik. Artinya apa stabilitas politik itu penting, artinya stabilitas mata uang itu penting, artinya peningkatan produktivitas penting," jelasnya.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
FollowSentimen: positif (98.3%)