Sentimen
Positif (79%)
24 Jun 2024 : 16.47
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: BSI

Institusi: UII

Kab/Kota: Tuban

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Gigin Praginanto

Gigin Praginanto

Penarikan Dana Muhammadiyah dari BSI Dapat Dukungan dari Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto: Gerindra Memang Harus Diberi Pelajaran

24 Jun 2024 : 16.47 Views 2

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Penarikan Dana Muhammadiyah dari BSI Dapat Dukungan dari Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto: Gerindra Memang Harus Diberi Pelajaran

FAJAR.JAKARTA - Keputusan Muhammadiyah untuk menarik dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI) terus menjadi sorotan publik.

Langkah ini tidak hanya dilakukan oleh ormas Muhammadiyah, tetapi juga diikuti oleh institusi-institusi yang berada di bawah naungannya.

Merespons kondisi terkini tersebut, Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, memberikan komentarnya dan mendukung penuh langkah yang ditempuh Muhammadiyah.

"Maju terus Muhammadiyah, Gerindra memang harus diberi pelajaran," kata Gigin dalam unggahannya di aplikasi X @giginpraginanto pada tanggal 22 Juni 2024.

Penarikan dana oleh Muhammadiyah dari BSI ini memicu berbagai reaksi di masyarakat, mengingat posisi Muhammadiyah sebagai salah satu ormas terbesar di Indonesia dengan pengaruh yang signifikan.

Berpotensi Ganggu Stabilitas Keuangan

Keputusan Muhammadiyah untuk menarik dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI) terus menjadi perhatian publik dan berpotensi mengganggu stabilitas keuangan bank tersebut.

Sebelumnya, Ekonom Universitas Islam Indonesia (UII), Rokhedi Priyo Santoso, mengungkapkan bahwa langkah ini bisa menyebabkan masalah likuiditas bagi BSI, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

"Likuiditas BSI tentu akan bermasalah dalam jangka pendek," kata Rokhedi Priyo Santoso, dikutip dari Jawapos.com.

Pemindahan dana besar-besaran yang melibatkan dana dari Muhammadiyah dan badan usaha di bawahnya diprediksi akan mempengaruhi pasar, terutama pemegang saham BSI.

Santoso menjelaskan bahwa jika likuiditas BSI berkurang signifikan, hal ini akan mempengaruhi portabilitas bank.

Dampak ini bisa semakin besar karena instruksi dari PP Muhammadiyah untuk memindahkan dana juga diikuti oleh warga perserikatan Muhammadiyah, dengan total nominal yang dilaporkan lebih besar dari Rp 15 triliun.

Menanggapi situasi ini, beberapa Kantor Cabang Pembantu (KCP) BSI di berbagai wilayah telah mulai berupaya mempertahankan nasabah, terutama mereka yang berasal dari kalangan Muhammadiyah.

Penarikan dana Muhammadiyah dari BSI terus berlangsung, tidak hanya oleh pengurus pusat, tetapi juga oleh kampus, rumah sakit, hingga pengurus daerah Muhammadiyah. Salah satunya, Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban, telah menarik saldonya sebesar Rp 30 miliar dari BSI.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban, Masyrukin, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menghitung total dana dari seluruh badan usaha di Tuban yang akan ditarik dari BSI.

‘’Mungkin lebih dari Rp 30 miliar (dari RS Muhammadiyah), dari beberapa lembaga lain belum bisa memastikan berapa nominalnya,” ujarnya, dikutip dari Radar Tuban.(*/fajar)

Sentimen: positif (79%)