Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Club Olahraga: Lavani Allo Bank
Kab/Kota: Pontianak
Tokoh Terkait
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan Ajak Bangsa Indonesia Bersatu Berantas Judi Online
JPNN.com Jenis Media: Nasional
Wakil Ketua MPR Prof Sjarifuddin Hasan yang akrab disapa Syarief Hasan merespons judi online yang kian merajalela. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI
jpnn.com, PONTIANAK - Wakil Ketua MPR Prof Sjarifuddin Hasan yang akrab disapa Syarief Hasan mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) segera melakukan langkah-langkah strategis dan terukur menangani maraknya judi online.
Apalagi korban akibat judi online semakin banyak, bahkan menyasar aparat kepolisian.
Bukan saja kerugian materi, tetapi juga korban meninggal.
Namun, menurut Syarief Hasan, pemberantasan judi online bukan semata beban tugas serta tanggung jawab Kemenkominfo, melainkan juga tanggungjawab seluruh stakeholder, termasuk aparat keamanan bahkan masyarakat luas.
Karena itu, semua harus bersatu padu mendukung upaya-upaya pemberantasan judi online.
"Saya sudah ingatkan sejak beberapa waktu lalu bahwa judi online ini sangat berbahaya. Kalau sekarang ini kita semua sudah sadar, berarti itu bagus, karena judi merupakan penyakit yang bikin rakyat sengsara. Jadi, semua aparat, semua kekuatan dan potensi harus dioptimalkan untuk memberantas judi online hingga ke akar-akarnya," kata Syarief Hasan dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/6).
Pernyataan itu disampaikan Syarief Hasan di sela kegiatannya menyaksikan pertandingan voli Proliga antara Jakarta LavAni Allo Bank Electric melawan Garuda Jaya di GOR Terpadu Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (22/6).
Untuk mencegah semakin meluasnya judi online, menurut Syarief Hasan, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya sesuai perundangan yang berlaku.
Tidak boleh pandang bulu apalagi sampai tebang pilih. Semua harus sama di depan hukum.
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengingatkan judi online sangat berbahaya dan harus diberantas
Sentimen: negatif (61.5%)